Giri Menang (Suara NTB) – Pelaku perajin IKM Wanita Petani Tembakau di Desa Kebon Ayu Kecamatan Gerung Lombok Barat diberikan pelatihan ATBM dan keterampilan menenun oleh Pemkab Lobar dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag).
Pelatihan selama lima hari tersebut bersumber dari pembiayaan DBHCHT, karena selain sebagai sentra tenun daerah itu juga sebagai penghasil tembakau.
Dua potensi ini yang digarap pihak Disperindag dengan melibatkan para perempuan atau ibu rumah tangga untuk penyokong ekonomi keluarga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar H. Maksum, Senin, 25 November 2024 menyampaikan pelatihan ini melibatkan para perempuan atau ibu rumah tangga, sebab dalam bidang ekonomi wanita cenderung menerima upah kerja yang lebih rendah daripada laki-laki, sehingga wanita perlu mengubah mindset mengenai mental pekerja menjadi mental pengusaha.
Wanita memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menciptakan dunianya sendiri dan ikut andil dalam perekonomian termasuk dalam bidang Industri Kecil Menengah. Dalam hal kemandirian ekonomi, wanita masih sulit bersaing dalam usaha produktif karena daya saing yang sangat rendah, akses terhadap pasar dari produk yang dihasilkan serta kolaborasi usaha yang rendah dan kolaborasi keperantaraan usaha belum optimal. Keterlibatan wanita dalam dunia industri sangat penting mengingat jumlah populasi wanita jauh lebih banyak dari pada pria.
Selain itu, peran wanita dalam menguatkan ekonomi pedesaan sangat besar. Maka dari itu, kaum wanita harus dilihat sebagai sumber daya manusia yang perlu dibina sama halnya dengan pria baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pekerjaan produktif. “Hal ini menjadi dasar Disperindag melalui Bidang Industri Logam, Mesin, Elektro dan Aneka (ILMEA) dari anggaran DBHCHT mengadakan Pelatihan Tenun ATBM Bagi IKM Wanita Petani Tembakau,” katanya
Pelatihan menjahit diselenggarakan untuk menguatkan kapasitas dan kualitas Petani Tembakau khususnya Wanita sebagai wujud pemenuhan hak masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas petani tembakau wanita dalam industri tenun ATBM.
Tersedianya sumber daya manuasia terlatih sebagai penggerak keswadayaan masyarakat. IKM mampu berdaya saing dengan produk lokal, sehingga ke depannya mampu untuk ekspor produk.
“Sasaran dari pelatihan ini adalah IKM wanita petani tembakau yang ada di wilayah Lobar,”terangnya.
Ke depan pelatihan yang serupa juga akan menyasar daerah tenun lainnya yang ada di daerah Lobar.
Sementara itu, Kepala Bidang Ilmea Agus Putrawan menyampaikan pelatihan diadakan di Kebon Ayu karena kawasan itu merupakan sentra tembakau dan tenun, sehingga dikawinkan antara petani tembakau dengan tenun. Lalu kenapa perempuan? karena wanita tulang punggung keluarga dan IKM penggeraknya adalah perempuan.
Selain itu, tenun di desa itu dasar tenun gedogan, sehingga diajarkan ATBM agar mereka bisa mendiversifikasikan produknya. Karena dengan ATBM tenunnya lebih lebar dan murah biayanya.
Ia menambahkan sasaran pelatihan ini sebanyak 20 orang dari wilayah Kebon Ayu. Pelatihan kali ini merupakan angkatan kedua.
Ia menambahkan, pelatihan ini juga bagian dari upaya Pemda menyiapkan tenun bisa menjadi salah satu tujuan wisata oleh-oleh dari tamu kapal pesiar yang rutin singgah di Gilimas Lembar. “Karena daerah ini potensi untuk dikunjungi, karena itu kita dorong jadi sentra tenun ini, diharapkan dikunjungi tamu kapal pesiar,” ujarnya. (her)