Mataram (Suara NTB) – Mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Dr.H.Muhammad Zainul Majdi menyalurkan hak pilihanya di TPS 01 Pejanggik Kota Mataram, Rabu, 27 November 2024. TGB satu TPS dengan Calon Gubernur (Cagub) petahana H. Zulkieflimansyah.
TGB datang ke TPS bersama dengan istri Erica Zainul Majdi sekitar pukul 10.20 Wita. Ia menilai proses pemungutan suara di Pilkada lebih simpel dan mudah jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden dan Pemilu Legilatif kemarin. Sehingga diharapkan proses pungut hitung berjalan dengan aman dan lancar.
“Alhamdulillah prosesnya sangat mudah, KPPS sudah terbiasa, teman-teman Kepolisian, Bawaslu dan semua perangkat lengkap, mudah-mudahan penanda berjalan dengan baik,” kata TGB.
Pada kesempatan ini, TGB menyampaikan pesan kepada calon pemimpin yang terpilih nanti. Ia berharap, siapapun yang terpilih, baik wali kota atau gubernur, harus bisa menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Kita berharap siapapun yang diberikan amanah nanti bisa menunaikan amanah sebaik baiknya. Saya bicara sebagai rakyat NTB dan Mataram, siapapun yang menjadi Walikota dan Wakil Walikota akan mejadi pemimpun terbaik bagi Kota Mataram. Siapapun yang menang dalam Pilgub ini juga akan menjadi pemimpin bagi NTB, InsyaAllah yang terbaik,” kata TGB.
Menurutnya, masing-masing paslon sudah melakukan kampanye dan menyampaikan visi-misi dengan baik selama kampanye. Tinggal saat ini yang menentukan pemimpinnya adalah masyarakat.
“Sekarang serahkan ke masyarakat, jadi biarkan masyarakat memilih dan hasil resminya nanti dari KPUD, kita harus menerima hasil tersebut dengan baik dan kita yakin itulah takdir terbaik dari Allah SWT,” katanya.
TGB mengatakan Provinsi NTB adalah daerah yang aman dan nyaman, sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait dengan keamanan dan kekondusifan. “Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahkan dinamika kampanye itu, sekeras-kerasnya tapi relatif bagus dibanding daerah yang lain, tetap dalam suasana yang nyaman,” tandasnya.
Menurutnya, proses dukung-mendukung Cagub-Cawagub merupakan hak masyarakat di saat masa kampanye atau pada saat rakyat belum menentukan pilihannya. Namun setelah rakyat menentukan pilihannya, semua harus melebur menjadi satu untuk kebersamaan dalam membangun daerah NTB.
“Kalau sudah rakyat menentukan pilihan, semua melebur menjadi satu kebersamaan kita di NTB,” ujarnya. (ris)