Taliwang (Suara NTB) – Galeri Informasi Sejarah Sumbawa Barat mulai diminati pelajar. Sejak diresmikan pada tanggal 19 November lalu, hampir tiap hari galeri yang ada di alun-alun Taliwang itu dikunjungi oleh para pelajar dari berbagai sekolah.
Pelajar yang berkunjung itu didominasi siswa SD. Mereka datang berkelompok dengan dikoordinir sekolahnya masing-masing.
Yuyun Darmi pengelola Galeri Informasi Sejerah Sumbawa Barat mengatakan, sejak diresmikan pekan lalu, permohonan jadwal kunjungan dari sejumlah sekolah mulai berdatangan. Permintaan itu terutama dari sekolah SD yang ada di dalam kota Taliwang. “Kami menata jadwalnya sehingga rombongan siswa datang tidak pada hari yang sama,” katanya.
Para siswa yang berkunjung diakui Yuyun sangat antusias. Banyak siswa ketika melihat setiap etalase foto atau gambar yang tersaji selalu bertanya dan meminta penjelasan rinci mengenai fakta-fakta yang ada dalam foto atau gambar tersebut.
“Saya selaku petugas selalu berupaya menjelaskan kepada siswa. Dan saya senang anak-anak yang datang punya minat tinggi terhadap sejarah daerah kita,” papar Yuyun.
Diungkap Yuyun, sikap ingin tahu para siswa sangat tinggi mengenai sejarah daerah. Sehingga terkadang dirinya mendapatkan pertanyaan mendalam dan jauh dari informasi yang mampu disajikan oleh galeri saat ini.
“Ke depannya tentu sedikit demi sedikit kita harus pekaya koleksi galeri ini. Harus kita banahi terutama berkaitan dengan tampilan arsip dan dokumentasi yang memiliki nilai sejarah dan wajib diketahui oleh anak anak dan generasi muda hari ini,” sambung Yuyun.
Salah satu guru SDN 10 Taliwang, Martie Prichatin menyampaikan tanggapannya terkait dengan Galeri Informasi Sejarah Sumbawa Barat. Ia mengaku bersyukur dengan keberadaan galeri tersebut karena menjadi sarana edukasi baru bagi siwa.
“Bersyukur telah dibangun galeri sejarah kabupaten Sumbawa Barat, Bagi kami seorang pendidik ini adalah referensi tempat mempelajari sejarah daerah. Dari kegiatan kunjungan yang menyenangkan bersama peserta didik, kami berharap bisa menambah wawasan ingin tau anak-anak tentang sejarah perjuangan tokoh-tokoh terdahulu sehingga terbentuklah kabupaten Sumbawa Barat tercinta. Output yang kami harapkan yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap daerah sendiri sehingga termotivasi berkarya membangun daerah.” sebutnya.
Sementara itu, pengamat Sejarah Budaya Kabupaten Sumbawa Barat, Fathi Yusuf menyambut positif keberadaan galeri sejarah tersebut. Menurutnya sebagai cikal bakal pementukan museum, galeri itu sudah cukup representatif menampung data-data sejarah daerah. “Sebagai langkah awal ini sudah bagus,” katanya.
Ke depan Fathi berharap, Pemda KSB harus melihat galeri sejarah itu sebagai sebuah kebutuhan daerah. Karena galeri yang dapat dikembangkan menjadi muesum itu akan menjadi pusat masyarakat dalam menemukan catatan sejarah tentang para pendahulu mereka.
“Ketika masyarakat ingin tahu seperti apa KSB itu dulu. Maka langsung ada di benak mereka Galeri Informasi Sejarah Sumbawa Barat,” cetusnya.
“Nah materi yang ada di galeri tersebut harus diperkaya, karena sekilas saya melihat masih banyak yang perlu di akomodir untuk dapat diketahui oleh seluruh masyarakat,” tukas Fathi.(bug)