Kisah sukses dari para alumni SMKN 1 Lembar, Lombok Barat (Lobar) ini patut menjadi inspirasi bagi para remaja atau pelajar di NTB, bahkan Indonesia. Berkat ketekunan, keuletannya, didukung gemblengan pihak sekolah dan orang tua menjadikan mereka sukses saat ini. Banyak di antara para alumni diterima bekerja di perusahaan lokal, nasional hingga perusahaan luar negeri atau internasional.
Seperti kisah sukses atau Success Story dari dua alumuni SMKN 1 Lembar, yakni Petrus dan. Kedua alumni yang terbilang masih usia belia diterima kerja di PT Amman Mineral Internasional Tbk (Amman) Nusa Tenggara.
Bina Aprianda (18) salah satu alumni lulusan 2024. Alumni asal Dusun Beretong Desa Cendimanik Kecamatan Sekotong ini, contohnya. Lulus di SMKN 1 Lembar langsung direkrut di perusahaan PT Amman. “Seleksi rekrutmen langsung di perusahaan PT Amman,” kata Bina Aprianda, belum lama ini.
Dalam rekrutmen karyawan di PT Amman, ia bersaing dengan ratusan orang termasuk lulusan perguruan tinggi. Namun dari sekian banyak pesaing, ia dan lima lulusan SMKN 1 Lembar bisa diterima bekerja. Ia pun mulai bekerja sejak Agustus 2024. Ia bekerja sebagai Anak Buah Kapal atau Deck Hand. “Kalau mau belajar, diizinkan sama perwira jaga mengemudikan kapal,” imbuhnya.
Selama bekerja di sana, ia memperoleh fasilitas tempat tinggal. Fasilitas kendaraan antar jemput. Ia bekerja selama 12 jam di darat dan 12 di laut. Gaji yang diterima Rp5 juta dan tunjangan Rp2,5 juta per bulan. Kemudian jaminan keselamatan kerja atau BPJS ketenagakerjaan. Masa kontrak bekerja selama dua tahun, jika dinilai kinerjanya bagus, maka perusahaan akan memperpanjang.
Ia berencana untuk meningkatkan kapasitas dengan mengambil diklat Able pada bulan Desember. Selanjutnya pada bulan Mei 2025 ia berencana mengambil ANT V, merupakan sertifikat keahlian pelaut yang diperoleh melalui Diklat Peningkatan ANT V. “Sekarang masih rating,” imbuhnya.
Kalau sudah melalui tahapan ini maka ia bisa menjadi perwira. Untuk menyiapkan itu, ia sudah menabung uang dari gaji yang diperolehnya per bulan. Ia juga membantu orang tuanya untuk biaya sehari-hari. Orang tuanya bekerja sebagai perangkat desa. Ia mengaku dukungan orang tua begitu besar kepadanya.
Selain Bina Aprianda, kisah sukses alumuni SMKN 1 Lembar datang dari Petrus Yohanes Gepering. Siswa dari anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah menempuh pendidikan NTB melalui program Adem Repatriasi. Petrus yang lulus tahun 2023 lalu tersebut diterima bekerja di PT Amman.
“Saya alumni SMKN 1 Lembar dan ikut Adem Repatriasi, lulus tahun 2023. Yang buat saya bangga, saya bisa selesai sekolah dan diterima kerja di salah satu perusahaan nasional terbesar di NTB ini,” katanya.
Ia direkrut sebagai juru mudi kapal atau ABK Deck Hand. Dalam sebulan ia menerima gaji pokok Rp6,4 juta, ditambah tunjangan Rp2,2 juta, sehingga total yang diterima Rp8,6 Juta per bulannya. Gaji yang diperoleh diberikan ke orang tuanya untuk membeli lahan menanam kelapa sawit. Orang tuanya pun tidak lagi menjadi PMI, namun sudah mempekerjakan orang di lahan 1,5 hektar yang dibeli. “Sudah beli tanah untuk kelapa sawit, jadi ada persiapan kalau berhenti bekerja esok,” kata remaja 18 tahun ini.
Petrus menuturkan orang tuanya masih ada di Malaysia dan ia pun tiga tahun belum pernah bertemu orang tuanya. “Orang tua saya asli NTT, Alor dan merantau menjadi TKI di Malaysia,” tuturnya. Orang tuanya, merupakan TKI namun sekarang sudah bisa mempekerjakan orang di lahan sawit miliknya.
Ia tinggal selama 14 tahun di Malaysia, sedangkan orang tua sudah merantau sebagai buruh padang sawit sejak 1998 silam.
Dirinya ikut program Adem Repatriasi melalui proses seleksi di sekolah setingkat SMP di Malaysia. Di mana sekolah tempat belajar anak-anak Indonesia ditawarkan ikut program ini. Ia sangat berharap agar lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia khususnya Lombok, NTB. (her)