Mataram (Suara NTB) – Gelombang pasang diperkirakan setinggi tiga meter menerjang dua kelurahan di Kota Mataram. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat bencana tahunan tersebut, tetapi masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Dua kelurahan yang diterjang gelombang pasang yakni, Lingkungan Bagek Kembar Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela dan Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Irwan Rahadi dikonfirmasi pada, Jumat, 6 Desember 2024 menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah mengingatkan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar waspada terhadap potensi gelombang pasang mulai 4-10 Desember 2024. Gelombang pasang diperkirakan setinggi lebih dari dua meter menerjang dua kelurahan di Kota Mataram. Yakni, pemukiman warga di Lingkungan Bagek Kembar, Kelurahan Tanjung Karang Permai dan Lingkungan Bintaro Jaya, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan. “Kalau sudah posisinya seperti itu, gelombang tadi malam itu lebih dari dua meter,” jelas Irwan.
Pihaknya telah membuat kajian lapangan dan personil BPBD bersama relawan, kepala lingkungan dan ketua RT langsung memantau dan melaporkan kejadian. Selain itu, BPBD juga langsung mengintervensi di daerah tertentu dengan mendistribusikan karung untuk membangun tanggul darurat.
Ia mengakui, kondisi paling parah di Lingkungan Bagek Kembar, Kelurahan Tanjung Karang Permai karena terjadi abrasi cukup luas di sekitar rumah warga. “Masyarakat telah berpartisipasi membangun tanggul pembatas,” terangnya.
Irwan, juga Kasat Pol PP Kota Mataram menambahkan, tanggul pembatasan yang dibangun warga di Lingkungan Bagek Kembar hancur diterjang gelombang pasang, sehingga akan dibangun kembali tanggul darurat untuk mengurangi gelombang pasang menerjang pemukiman warga.
Berdasarkan laporan belum ada kerusakan yang mengakibatkan kerugian materil maupun korban jiwa. Selain itu, tidak ada warga yang dievakuasi tetapi masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob susulan. (cem)