spot_img
Senin, Februari 17, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEHadirkan Profesor dari India, IAHN Gde Pudja Mataram Gelar Seminar Internasional

Hadirkan Profesor dari India, IAHN Gde Pudja Mataram Gelar Seminar Internasional

Mataram (Suara NTB) – Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menghadirkan Prof. Dr. Koppula Victor Babu dari Monark University, Ahmadabad, Gujarat, India sebagai narasumber Seminar Internasional di Aula Lantai 3 IAHN Gde Pudja Mataram, Senin, 9 Desember 2024. Seminar Internasional itu mengusung tema “Religious Harmony: A Philosophical Analysis” (Kerukunan Umat Beragama: sebuah Analisis Filosofis).

Seminar ini dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU bidang tri dharma pendidikan antara Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Prof. Dr. I Wayan Wirata, A.Ma.,S.E.,M.Si.,M.Pd., dengan Prof. Dr. Koppula Victor Babu.

Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. I Wayan Wirata bersama Prof. Koppula Victor Babu dari Monark University berfoto bersama dengan para peserta Seminar Internasional, Senin, 9 Desember 2024,(Suara NTB/ron)

Ketua Panitia Seminar Internasional, I Ketut Putu Suardana, M.I.Kom., menjelaskan, seminar internasional ini merupakan acara puncak dari kehadiran Prof. Dr. Koppula Victor Babu di IAHN Gde Pudja Mataram sejak Rabu, 4 Desember 2024. Sejumlah agenda telah dilakukan profesor bidang filosofi dan pendidikan itu, seperti kegitan visiting professor bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana, serta kegiatan lainnya.

“Melalui seminar ini, kami membahas dan mendiskusikan secara akademis tentang keagamaan itu. Karena Hindu kibatlnya lebih dominan ke India, kami ingin mengetahui bagaimana harmoni kehidupan beragama Hindu di India. Kemudian kami elaborasikan dengan kehidupan beragama Hindu di Indonesia, yang nantinya luarannya kita ingin ada kedamaian dan tidak ada pertentangan antara umat beragama. Kami menggali dari perspektif filosofinya,” jelas Putu Suardana.

Sebanyak 150 orang peserta dan 10 orang panitia mengikuti seminar ini. Mereka terdiri dari pejabat struktural dan fungsional, serta mahasiswa IAHN Gde Pudja Mataram. Menurut Putu Suardana, tema ini sengaja dipilih untuk melihat bagaiman harmoni dalam beragama, jangan sampai ada perpecahan yang berhubungan dengan agama. Apalagi, karena Hindu sendiri mempercayai bahwa kedamaian harus diimplementasikan. Harmoni antar-umat beragama itu diwujudkan dalam kedamaian, tidak ada perpecahan.

Sementara itu, alasan pihaknya mengedepankan tema filosofi dalam seminar ini, karena sering kali beragama lebih banyak ke praktik, tetapi kurang memahami esensi beragama itu. “Jadi kita harus tahu betul esensi beragama itu seperti apa, sehingg ke depannya praktiknya bisa sejalan,” ujar Putu Suardana.

Seminar internasional ini pun sangat penting bagi perguruan tinggi. Terlebih lagi kerja sama internasional sudah menjadi kebutuhan dunia akademis saat ini. Kehadiran Prof. Dr. Koppula Victor Babu semakin penting, karena ia juga Director for International Relations dan Editor-in-Chief- International Journal of Multidisciplinary Educational Research (IJMER).

“Dengan kerja sama (MoU) itu, kami ingin menjajaki agar nanti dosen-dosen kami bisa ikut publikasi internasional Monark University dan jurnal internasional lainnya,” kata Putu Suardana.

Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof. I Wayan Wirata menjelaskan, seminar internasional ini bertujuan meningkatkan kualitas perguruan tinggi terkait pemahaman nilai-nilai agama. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pendalaman filosofi bagi dosen dan mahasiswa.

“Juga untuk menigkatkan kualitas perguruan tinggi, kaitannya dengan visiting professor, yang nantinya menjadi persyaratan akreditasi. Serta untuk menigkatkan jaringan antar perguruan tingi dengan perguruan tinggi lainnya secara internasional,” ujar Rektor.

Dengan menghadirkan seorang pakar filsafat, budaya, dan agama dari India, pihaknya berharap ada suatu perubahan yang diperoleh para dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan daya nalar. “Pentingnya seminar internasional ini untuk meningkatkan intelektualitas dan jaringan komunikasi kita,” ujar Rektor.

Narasumber seminar internasional, Prof. Koppula Victor Babu dalam materinya, menyampaikan, kerukunan umat beragama akan bermanfaat bagi kemajuan umat manusia. Agama atau politik tidak boleh menimbulkan racun dalam komunitas, di mana dialog kehidupan ini terjadi. Sebaliknya, agama harus menjadi katalis yang mendorong dialog kehidupan ini. Agama hendaknya memberikan bekal bagi penganutnya untuk mengembangkan rasa hormat timbal balik. Negara harus menentang diskriminasi apa pun.

“Dalam segala hal, kita harus menyambut semua kemungkinan dialog yang terbuka. Agama harus menganjurkan negosiasi damai pada saat terjadi bentrokan yang tidak menguntungkan. Akan menjadi sebuah isyarat yang baik jika agama-agama secara kolektif dapat terlibat dalam melayani kemanusiaan,” jelas Prof. Koppula Victor Babu.

Seminar internasional ini juga diisi dengan sesi diskusi antara peserta dan narasumber. Di pembukaan seminar, diadakan foto bersama dan pertukaran cendera mata. (ron/*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO