spot_img
Senin, Januari 13, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURSetelah Empat Hari Pencarian, Bocah yang Hanyut di Saluran Air Ditemukan Meninggal...

Setelah Empat Hari Pencarian, Bocah yang Hanyut di Saluran Air Ditemukan Meninggal Dunia

Selong (Suara NTB) – Setelah empat hari pencarian intensif, korban hanyut atas nama Arsila Ausi Zahra (7), seorang pelajar kelas 1 SD, akhirnya ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita, Kamis, 19 Desember 2024. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di saluran air Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae, Kecamatan Keruak, Lombok Timur (Lotim).

Korban sebelumnya dilaporkan hanyut pada Senin, 16 Desember 2024 pukul 14.00 Wita di saluran irigasi Desa Danerase, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Pencarian korban melibatkan berbagai pihak, termasuk SAR Sat Brimob Yon B Ki 3, Koramil 04 Keruak, Tim Basarnas Kabupaten Lombok Timur, serta sukarelawan dan warga setempat.

Kepala Seksi Humas Polres Lotim, Iptu Nikolas Osman menjelaskan tim gabungan dan warga memulai pencarian pada Kamis pagi dengan menyisir area sekitar Muara Pantai Telaga Bagek, Desa Ketapang Raya, hingga saluran air di Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae. Namun hingga siang hari, korban belum ditemukan.

Sekitar pukul 17.00 Wita, warga setempat bernama Aq. Pendi alias L. Merpati melihat lutut korban di lokasi penemuan. Ia kemudian memberitahukan temuan tersebut kepada dua warga lain, Samsul dan Muhsan, untuk memastikan. Setelah dipastikan sebagai korban yang hilang, warga segera menghubungi Tim Basarnas yang tengah melakukan pencarian di Muara Pantai Telaga Bagek.

Korban dievakuasi dari lokasi penemuan dan dibawa ke RS Patuh Karya Keruak untuk proses identifikasi lebih lanjut. Tim Inafis Polres Lombok Timur tiba di RS sekitar pukul 18.30 Wita untuk penanganan lebih lanjut.

Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi membengkak akibat terendam di air selama empat hari. Lokasi saluran air yang penuh sampah dan arus air yang deras diduga menjadi salah satu penyebab lamanya proses pencarian dan evakuasi.

Pencarian korban yang berlangsung selama empat hari melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi serta dukungan warga setempat. Proses yang penuh tantangan ini akhirnya membuahkan hasil meski dalam kondisi yang tragis.

Pihak keluarga telah menerima musibah ini dengan ikhlas. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap risiko bermain di sekitar area saluran air dan irigasi, terutama bagi anak-anak. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO