Giri Menang (Suara NTB) – PGRI Lombok Barat akan menggelar Konferensi pada hari Selasa, 24 Desember 2024 mendatang untuk pemilihan Ketua dan pengurus baru masa bakti 2024-2029. Terdapat enam kandidat yang mencuat akan ikut Konferensi pemilihan ketua PGRI tersebut. Dari enam kandidat itu, salah satunya H. Masban, M.Pd., yang saat ini menjabat Kabid Pembinaan SD pada Dikbud Lobar.
H. Masban memiliki komitmen kuat memperjuangkan hak-hak para guru yang ada di wilayah Lobar. “Yang mendasari saya ikut maju pada konferensi pemilihan ketua PGRI, dalam rangka memperjuangkan hak-hak dari para guru di kabupaten Lobar,”kata Masban, Jumat, 20 Desember 2024.
Hak-hak guru sendiri banyak sekali, tidak saja soal kesejahteraan. Namun juga soal regulasi kekinian tentang guru dari pusat yang perlu dikawal di daerah. Salah satu yang menjadi atensinya, terkait pendampingan guru yang rentan tersangkut masalah. Seperti contoh yang akhir-akhir ini viral di media guru dilaporkan karena hal-hal sepele. Dan dalam hal ini guru yang selalu dipersalahkan.
“Inilah yang berusaha kita dampingi, agar guru tidak kaku atau takut dalam mengajar,” ujarnya. Hal ini menurutnya yang terjadi sehingga menjadi problematika di dunia pendidikan.
Karena itu langkahnya tentu akan lebih meningkatkan pelaksanaan kerja sama dengan aparat kepolisian hingga tingkat bawah, sebab sudah ada kerjasama dengan kepolisian terkait penanganan hal-hal yang berkaitan dengan guru.
Selain itu, guru menjadi profesi perlu memiliki kode etik tersendiri. Kalau terjadi masalah, seharusnya nanti diselesaikan dulu di organisasi barulah dilanjutkan ke ranah yang lain. Seperti ranah hukum dan lainnya.
Modal H Masban ikut maju pada konferensi pemilihan ketua PGRI ini, berbekal pengalaman panjang dalam organisasi PGRI ini. Mulai dari menjadi anggota sejak tahun 1993 silam. Kemudian ia masuk organisasi guru dimulai menjadi pengurus PGRI mulai dari bawah, yakni tingkat ranting. Waktu itu, ia menjadi pengurus ranting SMP 2 Sekotong ketika menjabat Kepala Sekolah. Kemudian ia pernah menjadi Ketua cabang di kecamatan Sekotong. “Dan saat ini menjadi pengurus (PGRI) di kabupaten pada bidang Biro Organisasi PGRI. Pengalaman ini lah yang menjadi modal saya,” terangnya.
Ia pun telah menyiapkan visi misi yang intisarinya adalah bagiamana mengawal hak-hak guru sesuai dengan regulasi yang berkembang. Dijabarkan, visi yang diusung diantaranya terwujudnya PGRI sebagai organisasi perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan yang mandiri dan non parpol. Menjadi organisasi profesi yang kolaboratif, aspiratif, kreatif, responsif dan adaptif.
Sedangkan misinya, meningkatkan kesadaran dan sikap guru serta mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Melaksanakan fungsi dan kewenangan organisasi serta mewujudkan prinsip-prinsip profesionalitas. Dan menjaga, mempertahankan, memperkuat peran PGRI sebagai organisasi perjuangan dan profesi.
Masban sendiri memiliki pengalaman panjang mengajar di daerah terpencil, sehingga paham dengan kondisi para guru. Dimana dia diangkat menjadi PNS guru tahun 1993, dengan penempatan di SDN Lendang Guar, Desa Kendaro. Daerah ini merupakan dataran tinggi. Selama lima tahun bertugas disana, ia pun pindah tugas ke SDN 1 Kambeng Sekotong Timur selama 10 tahun. Kemudian ia ditugaskan ke SDN Gili Genting, disana dia bertugas selama 2 tahun. Pindah lagi ke SDN Tembowong. Lalu ia misbar ke tingkat SMP, dengan mengajar di SMP 2 Sekotong tahun 2006.
“Dari 2006,sampai 2009 menjadi guru di SMP 2 Sekotong,lalu tahun 2009 diangkat menjadi kepala sekolah di SMP 3 Sekotong,” tuturnya.
Jabatannya berakhir sebagai kepala sekolah tahun 2022, atau selama 14 tahun lamanya menjadi kepsek. Sisanya ia menjadi guru. Sepanjang karier pengabdian di dunia pendidikan, kurang lebih 30 tahun menjadi guru. Dan kariernya itu dihabiskan dengan mengajar di sekolah-sekolah terpencil di wilayah Lobar.
Selanjutnya, pada tahun 2023, ia dipercaya memegang jabatan struktural di Dispora, selama satu tahun. Lalu pindah ke Dikbud menjadi Kabid Pembinaan SD hingga saat ini. (her)