Giri Menang (Suara NTB) – Komisi IV DPRD Lombok Barat menemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani di dua rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Temuan kasus DBD ini dari hasil sidak anggota komisi IV DPRD Lombok Barat di dua rumah sakit yaitu RSUD Tripat dan RSUD Awet Muda pada Senin, 23 Desember 2024.
Ketua Komisi IV DPRD Lombok Barat Muhali memaparkan dari hasil sidak di dua rumah sakit ini, Komisi IV bersama anggota menemukan pasien kasus DBD yang dirawat dua kedua rumah sakit. “Dari dua rumah sakit kami menemukan kasus DBD, kasus ini tentu harus segera diantisipasi oleh dua rumah sakit dan Dinas Kesehatan,” tegasnya.
Saat ini sudah musim hujan, maka kasus DBD ini menjadi ancaman. Oleh karena itu Dinas terkait perlu melakukan langkah antisipasi untuk pencegahan. Pihak Dinas Kesehatan harus memberikan perhatian dengan melakukan pengasapan atau fogging ke tempat warga yang terjangkit penyakit DBD. “Dinas kesehatan jangan tunggu banyak masyarakat terkena baru melakukan sesuatu,” sarannya.
Selain menemukan kasus DBD, dalam sidak ini, lanjut politisi PPP, komisi IV menyoroti soal pelayanan di farmasi masing-masing rumah sakit. Pelayanan farmasi di rumah sakit banyak menjadi keluhan, karena masyarakat yang berobat mengantre lama untuk mendapatkan obat. “Kami mendorong rumah sakit agar petugas. yang sif pagi diperbanyak, karena kasian kalau masyarakat nunggunya lama saat pengambilan obat di apotek rumah sakit,” katanya.
Komisi IV menekankan khusus Rumah Sakit Awet Muda, di belakangnya ada kandang sapi, Komisi IV mendorong Pemda agar segera memberikan solusi yang tepat untuk merelokasi kandang tersebut, karena kandang tersebut tidak ada jarak dengan rumah sakit Awet Muda. “Kami mendorong Pemda agar segera memberikan solusi yang tepat untuk merelokasi kandang sapi itu, karena jaraknya sangat dekat dengan rumah sakit,” ungkapnya.
Cara yang bisa dilakukan oleh pihak Pemda dengan membeli lahan kandang tersebut. Kemudian lahan itu dihibahkan ke pihak rumah sakit, sehingga lahan rumah sakit semakin luas, dan pelayanan kepada pasien bisa lebih maksimal. “Menjadi tugas kita bersama agar pelayanan dan kenyamanan pasien lebih bisa dimaksimalkan,” tutupnya. (her)