spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEWaspadai Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Rossby, Picu Cuaca Ekstrem di Wilayah NTB

Waspadai Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Rossby, Picu Cuaca Ekstrem di Wilayah NTB

Mataram (Suara NTB) – Saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di NTB. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Rossby di wilayah NTB.

Selain dua gelombang tersebut, cuaca ekstrem juga dipicu adanya pertemuan massa udara dan belokan angin di NTB. Kelembapan udara diberbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di NTB.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Satria Topan Primadi, S.S mengatakan, kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulunimbus yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah NTB.

Berdasarkan pantauan hasil analisis dinamika atmosfer di atas, hampir seluruh wilayah NTB perlu diwaspadai karena memiliki potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada Periode 25 – 31 Desember 2024.

Masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang.

“Selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid,” pesan Satria Topan Primadi dalam keterangannya kemarin.

Potensi gelombang tinggi dari tanggal 25 – 28 Desember 2024 yaitu kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter berada di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.

Kemudian tanggal 29 Desember 2024 kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.

Sedangkan di tanggal 30 – 31 Desember 2024 dengan kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter terjadi di Selat Lombok bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.

BKMG juga memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait agar melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kemudin melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” ujarnya.

Hal yang tak kalah penting yaitu menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO