Mataram (Suara NTB) – Empat event pariwisata di NTB masuk dalam tahap kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Empat event tersebut adalah Perang Topat di Lombok Barat (Lobar), Alunan Budaya Desa di Desa Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, Rimpu Mantika di Kota Bima, dan Festival Mandi Safar di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Meski demikian, ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Jamaluddin, S.Sos., M.T., pihaknya masih menunggu pengumuman secara resmi dari Kemenpar.
‘’Ada empat event yang telah dikurasi. Kita menunggu pengumuman resmi. Empat event tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Tim Independen yang dibentuk oleh Kemenpar. Proses presentasi untuk seleksi KEN 2025 telah dilakukan, dan saat ini tinggal menunggu hasil akhir,’’ ungkapnya, kemarin.
Mantan Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan ini menyebut, Kemenpar akan menetapkan 110 event pariwisata dari seluruh Indonesia. Untuk itu, empat event pariwisata NTB ini harus bersaing dengan event-event pariwisata di daerah lain di seluruh Indonesia.
Diakuinya, jika empat event tersebut berhasil masuk dalam KEN 2025, masing-masing event akan mendapatkan anggaran sebesar Rp200 juta dari Kemenpar. Artinya, jika empat event pariwisata tersebut lolos masuk KEN, maka pemerintah pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp800 juta. Meski demikian, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang memiliki event pariwisata tetap akan membantu, walau jumlahnya tidak besar.
Sementara pada tahun 2024, ada 3 event di NTB yang masuk KEN.Pertama, ada Alunan Budaya Desa di Lombok Timur, Festival Rimpu Mantika di Kota Bima, dan Perang Topat di Lombok Barat.
Menurutnya, seleksi event dan festival daerah untuk menjadi bagian dari KEN, semuanya harus melalui proses kurasi yang sangat ketat. Paling utama, event yang digelar tersebut harus berdampak dari sisi ekonomi dan sosial budaya.
Dari sisi sosial budaya, event harus memenuhi indikator pengembangan bakat masyarakat, peningkatan nilai budaya dan konservasi budaya, peningkatan kemampuan organisasi masyarakat, serta mempromosikan potensi wilayah dan masyarakat di daerah tersebut. Dari sisi ekonomi, event tersebut dapat memunculkan nilai transaksi ekonomi, peningkatan pendapatan bisnis lokal, keterlibatan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, dan meningkatkan kreativitas produk lokal.
Untuk itu, pihaknya empat event pariwisata yang masuk tahap kurasi KEN ini bisa lolos masuk KEN 2025. Apalagi event ini memiliki dampak pada bidang ekonomi hingga sosial budaya dengan banyaknya masyarakat yang terlibat pada event yang digelar. Setelah ada penetapan KEN dari Kemenpar, tambahnya, barulah pihaknya akan meluncurkan kalender of event pariwisata tahun 2025. (ham)