Selong (Suara NTB) – Setelah sebelumnya, SDI Yaqin Pemongkong, atap ruang belajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, ambruk akibat hujan lebat yang disertai angin kencang pada Selasa, 24 Desember 2024. Kejadian tersebut terjadi setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak siang hingga malam hari.
Kepala SDN 5 Jerowaru, Muhammad Nasir, pada Kamis, 26 Desember 2024, mengungkapkan kerusakan terjadi karena atap bangunan tidak mampu menahan beban air hujan yang terus mengalir. “Hujan turun sejak siang hingga pagi. Dugaan kami, karena kayu atap sudah lapuk dan tidak pernah direnovasi, akhirnya bangunan tersebut roboh,” tuturnya.
Bangunan yang ambruk sebelumnya tetap digunakan oleh siswa kelas I meskipun kondisinya sudah memprihatinkan. Kayu penyangga atap yang sudah lapuk menjadi ancaman serius bagi keselamatan siswa. Namun, pihak sekolah telah mengambil langkah antisipasi dengan mengosongkan ruangan sebelum kejadian dan memindahkan meja, kursi, serta lemari ke area parkir sekolah.
“Sebelum libur, kami sudah menduga atap bangunan ini akan roboh karena sudah ada tanda-tandanya. Jadi, ruangan itu kami kosongkan agar tidak ada korban,” jelas Muhammad Nasir.
Akibat insiden tersebut, para siswa terpaksa harus belajar di area parkir sekolah setelah libur selesai. Hal ini disebabkan keterbatasan ruang belajar, mengingat hanya dua dari tujuh ruang kelas di SDN 1 Jerowaru yang telah direnovasi. Kondisi ruangan lain juga dikhawatirkan tidak aman untuk digunakan.
Pihak sekolah mengaku telah mengajukan permohonan renovasi ke Dinas Pendidikan setempat, namun hingga saat ini belum ada respons. “Kami berharap ada perhatian dari pihak terkait agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal tanpa rasa khawatir,” harap Muhammad Nasir.
Penjaga sekolah, Sahman, juga membenarkan bahwa atap ambruk saat hujan lebat dan angin kencang menerjang. Penjaga sekolah ini mengaku sangat bersyukur kejadian terjadi pada malam hari saat sekolah kosong. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Dengan kondisi seperti ini, sekolah meminta perhatian segera dari pihak berwenang untuk melakukan renovasi. Pasalnya, kegiatan belajar di luar ruangan seperti di parkir tidak ideal, terutama jika hujan kembali turun. Pihak sekolah berharap agar ruangan yang rusak dan yang masih memprihatinkan dapat segera diperbaiki demi kenyamanan dan keselamatan siswa. (rus)