spot_img
Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATTambah Ruang Rawat Inap, RSAM Buka Layanan Poli Jantung pada HUT Ke...

Tambah Ruang Rawat Inap, RSAM Buka Layanan Poli Jantung pada HUT Ke 8

Giri Menang (Suara NTB) – Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada Lombok Barat (Lobar) di usia ke 8 tahun, terus berupaya berbenah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pihak Rumah Sakit membuka layanan Poliklinik Jantung dan menambah Ruang Rawat Inap dan diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Lobar H. Ilham.

Hadir pada kesempatan itu, Pj. Sekda H. Fauzan Husniadi, Ketua Komisi IV DPRD Lobar Muhali dan anggota lainnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) dan sejumlah kepala OPD lainnya.

Direktur RSAM Narmada, dr Erick Gunawan menerangkan bahwa pada HUT yang mengangkat tema “Membangun sinergitas dan bersatu untuk rumah sakit Awet Muda Narmada yang lebih kuat “. “Memang usia baru 8 tahun, kalau capaian seperti yang kita lihat. Tiap tahun mesti ada penambahan pembangunan fisik, baik yang sumber dananya dari pusat maupun dari daerah,” kata Erick.

Dikatakan, pengembangan layanan yang dilakukan pada tahun ini RSAM membuka pelayanan Poli Jantung. Layanan poli ini disetujui dibuka pada 1 Desember lalu, dari hasil visitasi Re Kredensial perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tahun 2025. “Akhirnya disiapkan untuk operasional,” imbuhnya.

Di tahun 2025, pihaknya berencana membuka layanan Hemodialisa atau cuci darah dan Poli Spesialis THT, Poli Rehabilitasi Medik dan Poli Jiwa. “Ini tiga poli spesialis baru yang mau kita buka tahun 2025,” sebutnya.

Kemudian untuk pembangunan fisik tahun 2024, yang sudah selesai dibangun yakni gedung rawat inap baru kapasitas maksimal 28 tempat tidur. Tujuh kamar kapasitas maksimal masing-masing kamar 4 orang. Nantinya dalam pelaksanaannya, jika ingin membuat ruangan kelas tinggal dikurangi kapasitas jadi 2 atau 3 tempat tidur. Tahun 2025 nanti, gedung rawat inap ini akan dioperasikan dan operasional sebagian lantai dua IGD untuk ruang intermediate.

Terkait evaluasi kinerja tahun 2024, dari sisi capaian RSAM PAD 90 persen. Capaiannya tidak tercapai karena klaim BPJS yang selalu tertunda. Bulan November saja tertunda 30 persen, sehingga target PAD yang seharusnya hampir Rp42 miliar tidak bisa tercapai. Melihat kondisi pembayaran klaim BPJS ini, pihaknya berupaya mengubah pola dengan menyasar orang sehat.

“Misalnya dengan membuka layanan MCU, medical check up dan pasar lain untuk memanfaatkan pelayanan di rumah sakit, jadi tidak hanya menunggu orang sakit datang ke rumah sakit,” imbuhnya. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO