spot_img
Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATRatusan KK Terancam Tergerus, Warga Desak Pemkab Lombok Barat Tangani Dampak Bencana...

Ratusan KK Terancam Tergerus, Warga Desak Pemkab Lombok Barat Tangani Dampak Bencana di Taman Baru

Giri Menang (Suara NTB) – Ratusan KK yang ada di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat terancam tergerus longsor sungai dampak bencana banjir. Rumah warga terancam tekena longsor, jika tidak ditangani segera. Warga pun mendesak Pemkab segera melakukan penanganan, lantaran warga telah berkali-kali dijanjikan perbaikan. Namun belum direalisasikan hingga saat ini.

Kepala Dinas PUTR Lobar H.L. Winengan turun cek lokasi terdampak banjir di desa setempat, Kamis, 2 Januari 2024. Tim PU didampingi Sekdes Taman Baru Muhamad Mi’ad mengecek tiga lokasi yang tergerus longsor dampak banjir. Tiga titik tersebut, di antaranya longsor atau abrasi sungai yang hampir mengenai pemukiman warga dan sekokah. Bahkan, abrasi sungai hampir mengikis semua lahan yang ada, sehingga tinggal berjarak beberapa meter saja dari pemukiman warga.

Kemudian tim turun ke lokasi longsor sungai pinggir jalan Dusun Batu Putih yang merupakan akses utama ke dusun Timbal. Akses jalan tersebut mengalami ambrol karena tergerus air sungai. Dan sebelah jalan itu, ada rumah warga yang rawan ikut tergerus.

Tim selanjutnya mengecek dampak banjir di lokasi lain. Di situ akses Jalan warga satu-satunya hampir putus, sehingga tidak bisa dilalui warga. Warga yang menggunakan sepeda motor pun harus berhati-hati melewati jalan dusun ini.

Sekdes Taman Baru Muhamad Mi’ad, menyampaikan bahwa dampak banjir pada Rabu lalu menyebabkan tanggul jebol hingga menyebabkan jalan dusun yang sehari-hari dilalui warga putus. “Air meluap hingga menyebabkan tanggul jalan jebol, jalan putus,” jelasnya. Jalan ini pun tak bisa dilalui oleh 30 KK yang tinggal di sekitar daerah itu. Sebelumnya, kondisi tanggul ini memang mulai rusak akibat diterjang banjir pada tahun 2022 lalu.

Lokasi lain yang terdampak bencana, ada di beberapa Dusun Seperti Pemegatan, Timbal dan Dusun Batu Putih. Masing-masing dusun ini, mengalami longsor hingga menyebabkan warga terancam terdampak. Tiga titik ini, pun sudah diusulkan dari tahun 2018 lalu. Di mana hasil Musrenbang, penanganan sejumlah longsor tersebut yang diprioritaskan, namun belum ada tindak lanjutnya. “Itu banjir tahun 2022 silam, sudah dijanjikan, bahkan pak Pj Bupati sudah turun waktu itu, sama BPBD. Tapi belum ada tindaklanjut,” ujarnya.

Disebutkan, jumlah KK yang rawan terdampak pun mencapai ratusan KK. Sehingga menurutnya penanganannya sangat mendesak. “Harapan kami kali ini direalisasikan, seperti disampaikan tim PU turun tadi,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis PU Lobar H.L. Winengan menyampaikan bahwa tiga titik terdampak bencana ini akan disusun perencanaan penanganannya melalui BTT. Penanganan ini diakuinya mendadak, karena kalau tidak masyarakat akan tergerus longsor abrasi sungai.

“Ini memang harus dilakukan (ditangani) kalau tidak mau masyarakat tenggelam,” tegasnya.

Lebih lanjut, beberapa bagian yang menjadi kewenangan instansi lain yakni BWS, seperti untuk penanganan sungai akan dikoordinasikan pihaknya dengan BWS. “Tugas kami melakukan koordinasi dengan BWS,” tegasnya.

Soal kebutuhan anggaran untuk penanganan dampak bencana ini, pihaknya perlu menghitung bersama tim. Timnya dari Bina Marga, sumber daya air atau SDA akan melakukan penghitungan. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO