Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Sumbawa, mentargetkan angka kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara di angka 100.000 meningkat 10.000 dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 90.000 orang.
“Sengaja kita pasang tinggi karena ada beberapa event pariwisata yang akan dilaksanakan di Sumbawa terlebih adanya penerbangan langsung dari Denpasar- Sumbawa menjadi faktor pendukung dalam mencapai target tersebut,” kata Kadis Parpora Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo, kepada Suara NTB, Jumat, 3 Januari 2025.
Target tersebut juga dianggap sangat realistis untuk bisa tercapai, mengingat di tahun 2024 angka kunjungan ke Sumbawa mencapai 90.000 orang baik wisatawan lokal, domestic, maupun mancanegara. Beberapa event nasional dan internasional juga sudah disiapkan untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan.
“Target itu kami anggap sangat realistis untuk bisa tercapai karena pertimbangan beberapa event pariwisata yang akan kita laksanakan nanti,” ucapnya.
Ia pun meyakinkan, pencapaian terhadap target tersebut nantinya akan didukung oleh wisata unggulan yang sudah disiapkan sebelumnya. Seperti wisata hiu paus (whale shark) di Labuan Jambu, air terjun mata jitu di Pulau Moyo paket-paket wisata yang ada di dalam kota Sumbawa.
“Saat ini kita sedang mengemas event untuk skala nasional yakni festival melala yang masuk dalam Kharisma Event Nasional (KEN) dan beberapa event lainnya,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana akan menggelar table top (pertemuan antara agent travel) yang dilaksanakan di Denpasar, Bali. Hal tersebut dilakukan dengan harapan wisatawan dari Bali bisa langsung ke Sumbawa dengan menggunakan pesawat terbang langsung yang beroperasi saat ini.
“Kami juga akan melakukan penataan terhadap destinasi unggulan yang kita miliki untuk memberikan kesan baik bagi wisatawan agar bisa berkunjung kembali ke Sumbawa,” tambahnya.
Ia menambahkan, beberapa sektor wisata lainnya juga terus menggeliat salah satunya desa wisata Pamulung. Bahkan di tahun 2024 ada tiga kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Badas dengan membawa 300 wisatawan mancanegara dengan tujuan desa Pamulung.
“Di desa Pamulung nantinya akan kita sandingkan dengan program Kementerian Kawasan Pemukiman (PKP) untuk melakukan penataan di destinasi wisata tersebut supaya siap dikunjungi,” tampaknya.
Begitupun juga destinasi wisata hiu paus yang terus menggeliat dan bisa menambah pendapatan masyarakat dari penyewaaan rumah dan transportasi. Peluang inilah yang dianggap sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan.
“Pola sosialisasi dan promosi wisata ke daerah lain akan terus dilakukan untuk mengejar target tersebut di akhir tahun 2025 nanti,” tukasnya. (ils)