spot_img
Kamis, Januari 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKota Mataram Ditargetkan Bebas Sampah di Tahun 2026

Kota Mataram Ditargetkan Bebas Sampah di Tahun 2026

Mataram (Suara NTB) – Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah menender proyek pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan. Tempat pengolahan sampah dengan kapasitas 100 ton dipastikan mampu mengurangi volume sampah. Di tahun 2026, Kota Mataram ditargetkan bebas sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi dikonfirmasi pada, Senin, 6 Januari 2025 mengatakan, informasi yang diterima bahwa Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah melaksanakan tender untuk pengerjaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo, Kecamatan Ampenan. Pengerjaan tahap awal baru ditender Rp36 miliar dari kebutuhan anggaran sekitar Rp80 miliar lebih. “Informasi kita terima sudah mulai ditender di pusat,” katanya.

Denny tidak mengetahui secara teknis item pekerjaan apa saja yang ditender untuk tahap awal pengerjaan TPST Kebon Talo tersebut. Pihaknya hanya sebagai penerima manfaat dari program pemerintah pusat tersebut. Meskipun demikian, Pemkot Mataram mendapatkan keuntungan dari pembangunan TPST tersebut. Sampah yang selama ini menjadi permasalahan dapat diselesaikan. Diperkirakan TPST Kebon Talo mampu menampung 100 ton sampah setiap hari, sehingga ditargetkan di tahun 2026 Kota Mataram bebas dari sampah. “Iya, kita targetkan di tahun 2026 sudah tidak ada sampah lagi di Kota Mataram,” tegasnya.

Saat ini lanjutnya, volume sampah di Kota Mataram mencapai 220 – 250 ton perhari. Di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya hanya mampu menampung 40-50 ton sampah perhari. Sementara, sisanya dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir Regional Kebon Kongo.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram mengatakan, pemerintah pusat juga telah memberikan angin segar untuk menambah pembangunan TPST di Kota Mataram. Rencananya, TPST Kebon Talo akan diperluas untuk menampung sampah dari Kecamatan Mataram dan Kecamatan Selaparang. “Kita rencananya akan membebaskan lagi tanah di sekitar TPST Kebon Talo sehingga totalnya lahan sekitar 52 are,” sebutnya.

Dia berharap TPST menjadi solusi atas permasalahan sampah di Kota Mataram, sehingga tidak lagi bergantung pada TPAR Kebon Kongo. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO