Mataram (Suara NTB) – SMP Negeri 10 Mataram berupaya membentuk karakter peduli lingkungan kepada siswa melalui program Lihat Sampah Ambil (Lisa). Pihak sekolah menerapkan salah satu cara unik, yaitu mewajibkan siswa untuk membawa sampah sebagai tiket sebelum pulang.
Kepala SMPN 10 Mataram, Chamim Tohari pada Kamis, 9 Januari 2025 mengatakan, SMPN 10 Mataram dalam upaya mewujudkan sekolah adiwiyata memiliki unit kegiatan Bank Sampah yang mengolah sampah organik dan anorganik. Dalam membina karakter peduli lingkungan, sekolah memiliki program Lihat Sampah Ambil. Melakukan gerakan Lisa, siswa wajib menggunakan tiket sampah yang harus ditunjukkan dan dikumpulkan sesuai jenisnya, organik atau anorganik untuk bisa pulang.
Program Lisa ini untuk mendorong terbentuknya karakter siswa menangani sampah yang ada di sekolah. “Diharapkan karakter tesebut diimplementasikan di rumah dan di lingkungan tempat tinggal mereka,” ujarnya.
Sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung visi Walikota Mataram “Harum” dengan peduli terhadap perkembangan karakter peduli lingkungan itu. Apalagi persoalan sampah masih menjadi masalah sampai saat ini.
“Semua guru atau pegawai wajib mengingatkan siswa, ketika siswa melihat sampah harus ambil untuk ditaruh di tempat sampah yang sudah ada,” kata Chamim.
Gerakan Lisa dan tiket sampah ini diakui Chamim cukup berhasil. Terjadi perubahan perilaku siswa SMPN 10 Mataram. “Sangat besar perubahannya terhadap sampah yang berserakan. Harapan kami dengan program pengelolaan sampah di SMPN 10 Mataram mampu mewujudkan SpenTen Bersinar (Bersih, Etos kerja tinggi, Religius, Sehat, Inovatif, Nyaman, Aman, dan Ramah), dan Mataram Harum,” pungkas Chamim. (ron)