Mataram (Suara NTB) – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTB menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dalam rangka persiapan peluncuran program Desa Literasi dengan tema “Desa Bayan Bercahaya”. Kegiatan yang diikuti oleh 24 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk Balai Bahasa Provinsi NTB, berlangsung di Ruang Media BPMP Provinsi NTB pada Rabu, 8 Januari 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas, yang dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa program ini merupakan inovasi yang sangat penting. Program ini bertujuan mengembangkan desa literasi yang berintegrasi dengan tugas Balai Bahasa NTB dan berbagai program desa wisata. Puji Retno mengajak semua pihak untuk mendukung dan bersinergi dalam pelaksanaan program tersebut.
“Desa literasi adalah sebuah program inovasi yang sangat relevan. Program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan pendidikan, baik di sekolah maupun masyarakat sekitar,” ujar Puji Retno.
Sementara itu, Kepala BPMP Provinsi NTB, Katman, mengungkapkan bahwa tujuan dari diskusi ini adalah untuk merencanakan peluncuran program Desa Bayan Bercahaya. Program ini menyasar kelompok masyarakat terkecil secara struktural untuk memberikan dampak yang luas bagi masyarakat desa.
“Melalui program ini, kami melibatkan seluruh unsur yang memiliki sumber daya untuk mendukung pencapaian tujuan kami. Kami mengawali dengan program ‘MbaK DeSi’ (Membangun Kolaborasi Bersama Desa Literasi), yang dimulai di Desa Bayan,” kata Katman.
Katman menambahkan, meskipun ada berbagai isu yang ingin diselesaikan, fokus utama program ini adalah meningkatkan literasi di luar sekolah, khususnya bagi anak-anak sekolah.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara, H. Adnan, yang mendukung penuh program ini sebagai mitra dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Ia berharap hasil diskusi ini dapat segera diimplementasikan, dengan harapan BPMP Provinsi NTB terus berinovasi untuk menjangkau lebih banyak desa di Kabupaten Lombok Utara.
“Kami juga berharap masyarakat dan tokoh di Kabupaten Lombok Utara memberikan saran dan masukan untuk memajukan pendidikan berbasis desa,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara, H. M. Ali Fikri, juga menyatakan dukungan terhadap program ini. Kantor Kementerian Agama akan berperan dalam menyediakan bahan literasi agama, seperti Iqro, untuk mendukung pengembangan literasi di wilayah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Pengolah Data dan Informasi Balai Bahasa NTB, Baiq Ayu Candra, membagikan informasi mengenai praktik baik inovasi Mandalika-Desa Wisata Literasi (Mandalika-Dewisali) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2023. Program ini mengedepankan prinsip perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta tindak lanjut untuk memajukan literasi.
Hasil dari diskusi ini akan segera diwujudkan dalam peluncuran program Desa Bayan Bercahaya yang direncanakan pada Senin, 13 Januari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa NTB yang diwakili oleh Lentera Nurani Setra (Widya Bahasa Ahli Pertama) dan Baiq Ayu Candra, serta 22 peserta lainnya yang berasal dari berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara, Universitas Mataram, Inovasi NTB, serta perwakilan dari Desa Bayan dan sekolah-sekolah setempat. (ron)