spot_img
Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKembali Dianggarkan Rp650 Juta, Lapak Ikan di Bintaro Belum Bisa Dimanfaatkan

Kembali Dianggarkan Rp650 Juta, Lapak Ikan di Bintaro Belum Bisa Dimanfaatkan

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perikanan Kota Mataram mendapatkan alokasi dana sebesar Rp650 juta pada tahun 2025 untuk melanjutkan pembangunan lapak ikan di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan. Namun, lapak tersebut belum dapat digunakan oleh pedagang ikan.

Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram, H. Irwan Harimansyah, menjelaskan bahwa lapak pedagang ikan di Kelurahan Bintaro kembali mendapat alokasi dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp650 juta. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembiayaan pengurukan dan penyelesaian beberapa bagian dari lapak pedagang ikan tersebut. Dengan demikian, lapak itu masih belum bisa digunakan oleh pedagang. “Anggaran Rp650 juta dari DAU ini untuk pembangunan lanjutan lapak pedagang ikan,” ungkapnya.

Irwan mengungkapkan bahwa sebenarnya pihaknya mengharapkan adanya bantuan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Namun, proposal yang diajukan hingga kini belum mendapat respon atau jawaban.

Ia menyebutkan bahwa kebutuhan anggaran untuk pembangunan lapak ikan secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp2,4 miliar untuk memindahkan seluruh pedagang ikan ke lokasi tersebut. “Jika ingin dikerjakan sekaligus, butuh anggaran Rp2,4 miliar,” jelasnya.

Tahun 2023, pihak Dinas Perikanan baru mampu membangun 20 lapak karena keterbatasan anggaran, yang hanya mencakup pembangunan pondasi dan tiang. Dengan anggaran Rp2,4 miliar, diharapkan seluruh 40 lapak beserta fasilitas lainnya bisa selesai. “Yang sudah ada baru 20 lapak, namun hanya pondasi dan tiangnya saja,” tambah Irwan.

Sementara itu, mantan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram menyebutkan, masih ada 34 pedagang ikan yang berjualan di sekitar Makam Bintaro. Aktivitas para pedagang tersebut sering menyebabkan kemacetan, terutama yang mengarah ke destinasi wisata Senggigi. Relokasi pedagang ikan ke lokasi yang lebih layak dinilai sangat mendesak untuk menghindari gesekan dengan warga Desa Meninting, Kecamatan Batur Layak, Kabupaten Lombok Barat. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO