Mataram (Suara NTB) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) kembali mengeluarkan peringatan dini ancaman banjir rob di Pesisir Lombok dan pesisir Bima yang berlaku dari tanggal 12 Januari hingga 18 Januari 2025 pukul 14.00 Wita.
Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Satria Topan Primadi, S.Si dalam keterangannya, Minggu, 12 Januari 2025 menyampaikan, dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan Bima, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti adanya banjir rob.
BMKG membagikan kondisi cuaca di salah satu wilayah Lombok yaitu kawasan Lembar dan sekitarnya sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan, terutama bagi perusahaan pelayaran dan masyarakat yang menggunakan jasa pelayaran.
Cuaca berawan – hujan lebat. Arah dan kecepatan angin barat daya– utara, 5 – 20 Knots. Adapun tinggi gelombang antara 1 – 2,5 meter. Pasang maksimum 1,9 meter dengan waktu pasang pukul 19.00 – 01.00 Wita.
Prakiraan cuaca Sape yaitu cerah berawan – hujan lebat . Arah dan kecepatan angin dari barat daya – utara, 5 – 20 Knots. Adapun tinggi gelombang antara 1 – 2,5 meter. Pasang maksimum di atas 2 meter denga waktu pasang antara pukul 17.00 – 02.00 Wita.
“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi diharapkan terus memantau perkembangancuaca dan gelombang terkini melalui website: http://maritim.bmkg.go.id , instagram, facebook dan twitter: @infobmkgntb,” pesan Satria Topan Primadi.
Sementara itu, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Ahmadi mengatakan, tidak hanya warga yang tinggal di bantaran sungai atau warga yang tinggal di bawah areal perbukitan yang harus waspada di masa cuaca ekstrem ini, namun warga pesisir juga harus tetap waspada karena ada risiko banjir air pasang laut atau banjir rob ini.(ris)