spot_img
Selasa, Januari 14, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMPOLITIKDPRD NTB Soroti Melambungnya Harga Cabai

DPRD NTB Soroti Melambungnya Harga Cabai

Mataram (Suara NTB) – Beberapa komoditas pertanian yang ditanam oleh petani sangat rentan terhadap kondisi cuaca, terutama pada musim penghujan saat ini. Kegagalan panen menyebabkan harga beberapa komoditas, seperti cabai, tomat, dan bawang merah, meroket tinggi.

Kondisi ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Provinsi NTB, mengingat harga cabai yang terus melambung kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat, meskipun sebagian petani justru memperoleh keuntungan besar.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Lalu Wirajaya, meminta agar Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB melakukan riset untuk menghasilkan varietas komoditas yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

“Setelah hasil riset terkait komoditas unggulan didapat, Pemda perlu mengajak masyarakat untuk menanam benih tersebut agar mampu mengatasi tantangan perubahan cuaca,” ujar Wirajaya kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.

Ia menekankan pentingnya riset untuk menciptakan varietas komoditas yang tahan terhadap cuaca buruk, hama, dan faktor lainnya. Menurutnya, Pemprov NTB harus menggandeng ahli pertanian untuk menciptakan varietas yang sesuai.

“Kami (DPRD) akan mendukung, berapapun biaya yang diperlukan, asalkan risetnya jelas. Ini karena masyarakat, terutama petani, sangat membutuhkan varietas yang dapat menghadapi cuaca ekstrem, hama, dan faktor lainnya, guna menjaga ketahanan pangan dan produktivitas lahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wirajaya menekankan bahwa program pertanian yang tahan iklim harus terus didorong oleh pemerintah daerah. Dengan demikian, pembangunan pertanian tidak akan terlalu bergantung pada cuaca yang semakin tak menentu. “Jika komoditas pertanian semakin unggul, fluktuasi harga kebutuhan masyarakat pun dapat lebih terkendali,” tegasnya.

Mengenai harga cabai yang kembali melonjak tinggi, mencapai Rp100.000 per kilogram, Wirajaya berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran agar tidak terulang di masa depan. “Saat terjadi perubahan iklim, harga komoditas harus tetap stabil. Ke depan, kita harus mencari benih cabai yang tahan cuaca agar kelangkaan tidak terjadi,” ujarnya.

Selain itu, untuk langkah jangka pendek mengatasi tingginya harga cabai, Wirajaya mengusulkan opsi untuk mendatangkan cabai dari luar daerah, jika memungkinkan. Namun, ia menegaskan, pasokan cabai yang didatangkan harus terbatas, hanya untuk menstabilkan harga dan menghindari inflasi.

“Kontrol pasar juga sangat penting. Mungkin ada oknum yang memanfaatkan kondisi cuaca untuk meraup keuntungan. Pemerintah harus melakukan pengawasan pasar agar kenaikan harga cabai tidak melebihi batas kewajaran,” pungkasnya. (ndi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO