Mataram (Suara NTB) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Mataram, Provinsi NTB pada Senin, 13 Januari 2025. Sebanyak lima sekolah menjadi sasaran distribusi makanan bergizi dengan nilai makanan Rp10.000 per porsi. Namun, tidak semua siswa terlihat menghabiskan makanan yang dibagikan.
Pada hari pertama, program ini dilaksanakan di lima sekolah, yakni SDN 3 Mataram, SDN 29 Mataram, MTSN 2 Mataram, SMPN 8 Mataram, dan SMKN 1 Mataram. Di SMKN 1 Mataram, sejumlah siswa tampak bersemangat menikmati makanan bergizi yang disajikan, berupa nasi putih, ayam goreng, tempe goreng, tumis kacang panjang, tahu, dan dilengkapi dengan nanas.
Namun, beberapa siswa terlihat menyisakan makanan. Beberapa di antaranya mengaku bahwa lauk yang disajikan kurang bumbu atau tidak sesuai dengan selera mereka. Salah satunya adalah L. Muh. Rifky Wirayudha, siswa kelas XII Manajemen Perkantoran SMKN 1 Mataram. “Makanan enak sekali, cuma kurang sambal saja. Tempenya kurang nikmat (kurang berasa) kalau tidak ada sambalnya,” ujar Rifky. Di kotak makannya, tampak masih ada tempe utuh dan beberapa potongan sayur.
Meskipun demikian, Rifky mengakui bahwa program makan bergizi ini sangat membantunya karena ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli makanan di kantin. “Makanan ini sangat membantu, saya jadi tidak perlu beli makan,” tambahnya.
Siswi SMKN 1 Mataram, Ni Nyoman Febriani, juga mengapresiasi program ini meskipun tidak menghabiskan semua makanan yang disajikan. “Ini enak, tempenya kurang garam, kurang sausnya, ayamnya agak keras. Memang tidak dihabiskan, karena sudah kenyang, tadi juga sudah makan,” ujar Febriani. Ia mengaku sangat terbantu karena bisa menghemat uang saku yang diberikan orang tuanya. “Kalau tempenya ditambah bumbu dan saus, pasti lebih enak lagi,” tambahnya.
Siswi lainnya, Ni Putu Aprilia M.P., juga tidak menghabiskan makanannya. Ia mengaku bahwa porsi makanannya terlalu banyak untuknya. “Makanannya enak kok, cuma porsinya sedikit kebanyakan untuk saya. Tahu-nya enak banget, tempenya kurang garam sedikit, ayamnya juga enak, cuma agak keras,” ungkap Ni Putu.
Sebanyak 3.115 siswa dari lima sekolah menerima jatah makan bergizi gratis. Pihak penyelenggara memastikan bahwa gizi makanan sudah terpenuhi dengan baik, termasuk keamanan makanannya. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) ikut mengawasi program ini. Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasa, S.Si., Apt., menjelaskan bahwa di setiap dapur MBG terdapat kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berasal dari perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN). Yosef memastikan bahwa gizi makanan sudah terhitung dengan baik dan pihak BBPOM mengawasi program ini dari hulu hingga hilir.
“InsyaAllah, makanan ini sudah memenuhi standar mutu dan keamanan. Kami mengawal dari dapur untuk memastikan tidak ada hal yang dapat menyebabkan kontaminasi, dan di hilir kami memastikan bahan-bahan yang digunakan bebas dari bahan berbahaya serta pencemaran,” kata Yosef.
Ia menambahkan, di setiap dapur MBG sudah ada ahli gizi yang menghitung kandungan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan serat dari sayuran.
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram, Kolonel Arm Arif Rahman, S.Sos., M.Han., turut memantau pelaksanaan makan bergizi gratis di SMKN 1 Mataram. Ia menyampaikan bahwa program ini akan berlangsung setiap hari dan pihaknya akan terus mengevaluasi pelaksanaannya agar semakin baik. “Gizi makanan sudah dihitung oleh SPPG dan diawasi oleh BBPOM. Kami pastikan aman dan sesuai dengan standar,” ujar Arif Rahman.
Dari catatan Kodim Mataram, diperkirakan sekitar 102.000 penerima manfaat, termasuk ibu hamil dan menyusui, akan menerima manfaat dari program makan bergizi gratis yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto.Jumlah itu sudah termasuk ibu hamil dan menyusui. (ron)