Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB Terpilih, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal bertemu dengan Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana pada, Senin, 13 Januari 2025. Pertemuan itu membahas tentang revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan hingga penyediaan transportasi publik bagi masyarakat Kota Mataram.
Miq Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB Terpilih dikonfirmasi usai pertemuan tertutup menyampaikan, pertama, posisi kantor dan pendopo gubernur berada di wilayah Kota Mataram, sehingga sudah sepantasnya harus mengunjungi Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana untuk permisi sebelum menempati rumah dinas dan tempat kerjanya.
Kedua, Kota Mataram adalah ibukota Provinsi NTB yang menjadi etalase pemerintahan. “Artinya, jika etalasenya bagus maka bagus juga isinya,” katanya.
Iqbal mengatakan, Pemprov NTB akan mendukung sepenuhnya pembangunan Kota Mataram. Berbagai hal yang telah dibahas dan segera dieksekusi adalah mengenai revitalisasi Kota Tua Pelabuhan Ampenan.
Ia menargetkan Kota Tua Ampenan bisa menjadi situs Unesco sesuai permintaan walikota. Hal ini tidak terlepas dari pengalamannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki, sehingga diharapkan bisa segera terealiasi.
Pembicaraan kedua berkaitan dengan transportasi publik di Kota Mataram. Miq Iqbal sepenuhnya mendukung karena menjadi pilot project untuk kota dan kabupaten lainnya di NTB nantinya. “Saya sudah sanggupi dan sepenuhnya mendukung,” ungkapnya.
Pemprov NTB akan sepenuhnya memberikan dukungan kerjasama untuk pembangunan di Kota Mataram.
Wakikota Mataram Mohan Roliskana menambahkan, dua persoalan itu memang disampaikan secara langsung kepada Gubernur NTB Terpilih, H. Lalu Muhammad Iqbal yang berkaitan dengan transportasi publik dan revitalisasi Kota Tua Ampenan.
Ia memberikan gambaran tentang ruas jalanan, kebutuhan, dan pernah dilakukan uji coba tentang trasnportasi publik, tetapi tidak berjalan karena kondisi kendaraan yang diterima tidak sesuai dengan kondisi daerah. “Busnya terlalu besar dan biaya operasionalnya besar serta ruas jalan tidak terlalu panjang dan lebar, sehingga membuat kita bukan menjadi solusi melainkan menjadi masalah baru terutama kemacetan,” terangnya.
Gagasan yang dimiliki Gubernur NTB Terpilih Lalu Muhammad Iqbal sangat bagus, sehingga akan diinisiasi untuk menjembatani pertemuan dengan kementerian atau lembaga terkait untuk pengadaan transportasi publik yang menggunakan listrik dan daya angkut kecil.
Walikota melihat Miq Iqbal memiliki atensi yang serius dengan keinginan untuk merevitalisasi Kota Tua Ampenan. Meskipun Pemkot Mataram telah merintis tetapi dengan pelibatan Pemprov NTB, untuk menjembatani dengan kementerian terkait akan memberikan dampak signifikan terkait rencana program Kota Mataram.
Perihal bangunan di Ampenan merupakan milik pribadi diakui Mohan, menjadi kendala Pemkot Mataram selama ini, sehingga dilakukan pembatasan melalui regulasi supaya tidak bisa dilakukan perubahan kondisi bangunan. “Jadi berbeda dengan kota tua di tempat lain yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta,” jelasnya.
Walikota berharap dengan konsep yang dirancang ada kerjasama dengan pemilik bangunan supaya mau bekerjasama dengan rencana revitalisasi tersebut. Sebelum diusulkan sebagai situs yang masuk UNESCO akan dilakulan perbaikan-perbaikan karena memiliki sejarah. (cem)