Dompu (Suara NTB) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu pada musim hujan tahun 2024 – 2025 ini terus bertambah. Kendati belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun penambahan kasus DBD harus diwaspadai dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Ketua Tim Kerja Program P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Faisal, SKM saat dihubungi, Rabu, 15 Januari 2025 mengaku ada penambahan kasus DBD di beberapa Pusat layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Dompu. Dalam sepekan terakhir ada 15 kasus DBD dari Puskesmas yang dilaporkan. Yaitu Calabai ada 7 kasus, Ranggo ada 5 kasus, dan Kilo ada 3 kasus. “Ini kasus sementara berdasarkan laporan dari Puskesmas, belum konfirmasi di Rumah Sakit (berapa kasus yang masih dirawat),” kata Faisal.
Penambahan kasus ini, kata Faisal, harus diwaspadai oleh Masyarakat dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Karena DBD disebarkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan nyamuk ini berkembang biak dari genangan air bersih pada wadah yang terbuka dalam beberapa hari.
“Gerakan 3 M plus harus terus digalakkan dalam rangka memberantas kembang biak nyamuk. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat air, dan memanfaatkan Kembali barang yang berpotensi jadi tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti,” katanya.
Musim hujan ini menjadi musim berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Karena air hujan tertampung pada wadah yang terbuka dalam beberapa hari. Selain itu, upaya mencegah DBD dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menaburkan bubuk abate pada sumur, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Hj Maria Ulfah Hamidah, M.Kes yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, saat ini pihaknya Tengah melakukan pengasapan pada Lokasi yang rawan berkembangnya nyamuk aedes aegypti. “Pengasapan di Brimob hari ini bukan karena ada kasus, tapi atas permintaan sebagai antisipasi. Terlebih di daerah sekitarnya masih banyak lahan terbukan dan memungkinkan berkembangnya nyamuk,” jelasnya. (ula)