Selong (Suara NTB) – Pabrik tempat pengolahan porang di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) rampung dikerjakan 2024 lalu. Sebelumnya hanya menjual berupa umbi, tahun 2025 sudah bisa menjual dalam bentuk intermediate atau barang setengah jadi berupa tepung porang.
“Ini sudah ada buyer-nya dari China,” terang Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Lotim, Muhammad Azlan, Kamis, 16 Januari 2025.
Dia menjelaskan, sudah ada pembeli hasil produksi pabrik porang ini dari China. Berapapun jumlah produksi akan diserap langsung oleh pasar. Luas areal tempat penanaman porang di Kabupaten Lotim sebanyak 228 hektar dan diprediksi bisa menghasilkan 20 ton per tahun.
Perkumpulan Petani Penggiat Porang Nasional (P3N) Kabupaten Lotim, Lalu Ilham menjelaskan, penanaman massal di NTB mulai dilakukan tahun 2019.
Jumlah petani ini pernah di data sampai tahun 2022. Hanya saja, harga jual kemudian macet sejak tahun 2022 lalu disebabkan tidak ada lagi kontrak kerja sama dengan dengan pembeli dari luar negeri. “Hal ini membuat budidaya tidak bisa jalan,” imbuhnya.
Sampai tahun 2024 ini dakui masih berdampak. Sekarang ini dinilai grafik kenaikannya sedikit, sehingga belum membuat petani tertarik. Panen tahun 2022 lalu harganya 2,500-3.000 per kilogram. Tahun 2023 harganya paling mahal Rp 4 ribu per kilogram. “Petani panen sekali lalu berhenti,” ungkapnya.
Harga tahun 2024 ini diakui sudah mulai bagus dengan kisaran Rp 8 ribuan per kilogram. Adanya pabrik di Pringgabaya itu diakui bisa memancing minat petani untuk kembali menanam. Akan tetapi dinilai agak susah untuk meyakinkan kembali para petani. “Cuma masih saja sih yang coba eksis menanam,” sebutnya.
Berdasarkan data tahun 2022 lalu, luas lahan tempat tanam porang ini mencapai 200 hektar, Luas areal tanam tahun ini belum data ulang.
Ditambahkan, setelah beroperasinya pabrik porang yang dibangun Pemerintah Kabupaten Lotim yang sudah dikerjasamakan dengan pihak ketiga itu ditunggu oleh P3N. Sejauh mana P3N akan dilibatkan dalam proses penanaman hingga tata niaga porang ke depan. “P3N seperti apa diposisikan ini, apakah dalam pengadaan bahan baku atau seperti apa, kita masih menunggu,” urainya.
Petani juga berharap supaya dampak dari keberadaan pabrik ini ada nilai plusnya bagi petani porang yang ada di Kabupaten Lotim. Pabrik porang yang ada di Lotim ini diharakan bisa membeli ke petani. Saat ini, sambungnya porang di Lotim sedang limit karena panen terakhir bulan April dan sisanya bulan Agustus tahun 2024 lalu. (rus)