Sumbawa Besar (Suara NTB) – Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, menghadiri kegiatan doa bersama bertajuk Samawa Bajiwa yang digelar di Masjid Agung Nurul Huda, sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT ke 66, Kamis, 16 Januari 2025.
Haji Mo dalam sambutannya mengatakan, Bajiwa memiliki makna mendalam, yaitu berserah diri dan menyandarkan segala sesuatu kepada Allah SWT. Ia mengungkapkan, tradisi ini merupakan warisan leluhur yang telah lama dipraktikkan masyarakat Sumbawa sebagai bentuk penghambaan dengan oa-doa yang dipanjatkan kepada Sang Pencipta.
“Bajiwa ini sebagai tradisi positif yang terus diamalkan oleh masyarakat dalam melaksanakan setiap kegiatan,” ujarnya.
Bupati turut menegaskan pentingnya menjadikan Bajiwa sebagai tradisi masyarakat Sumbawa. Bahkan tradisi Bajiwa ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diperluas pelaksanaannya hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Tradisi Bajiwa ini harus disebarluaskan terutama pada momen-momen penting, seperti peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Jadi Kabupaten, atau acara-acara lain yang menjadi titik balik bagi masyarakat kita,” ujarnya.
Haji Mo turut menyampaikan bahwa melalui revitalisasi nilai-nilai tradisi ini (Bajiwa), masyarakat Sumbawa dapat menjaga warisan budaya yang mulia sekaligus memperkuat jati diri sebagai masyarakat yang bertauhid dan berkarakter religius. Hal ini, menurutnya, selaras dengan filosofi hidup masyarakat Sumbawa, Takit Ko Nene, Kangila Boat Lenge (takut kepada Tuhan dan malu berbuat keburukan).
“Saya mengajak seluruh masyarakat bersama-sama memohon agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, agar seluruh rangkaian acara peringatan HUT Sumbawa ke-66 ini berjalan lancar, penuh keberkahan, dan memberikan manfaat besar bagi seluruh masyarakat,” tukasnya. (ils)