Tanjung (Suara NTB) – Polres Lombok Utara melakukan ekshumasi atau penggalian makam terhadap seorang warga, Riasih (60), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Telok Dalem Kren, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, pada Sabtu, 18 Januari 2025. Ekshumasi ini dilakukan oleh pihak berwenang untuk memeriksa jenazah secara forensik, karena diduga kematian korban tidak wajar.
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Pungutan Hutahean, membenarkan bahwa ekshumasi tersebut dilakukan. Proses penggalian makam dimulai sekitar pukul 10.00 WITA dan melibatkan tim dokter forensik dari RS Bhayangkara, Mataram.
“Benar, silakan diliput sesuai dengan SOP forensik,” kata AKP Pungutan melalui pesan WhatsApp.
Di lokasi TPU Telok Dalem Kren, proses penggalian makam melibatkan tim dokter forensik, keluarga almarhum, serta sejumlah warga setempat. Proses ekshumasi ini menjadi tontonan banyak warga, mengingat ini adalah pertama kalinya kejadian serupa terjadi di daerah tersebut.
Menurut Kepala Dusun Telok Dalem Kren, Samsul Hadi, ekshumasi dilakukan atas permintaan keluarga almarhum, yang belum menerima alasan kematian meskipun sebelumnya sudah ada hasil visum dari RSUD Kabupaten Lombok Utara.
“Almarhum meninggal sekitar tiga bulan lalu,” jelas Samsul.
Ia mengaku tidak mengetahui secara rinci penyebab kematian karena pada saat kejadian, dirinya sedang tidak berada di kampung. Namun, Samsul mengungkapkan bahwa dia sempat memediasi antara almarhum Riasih dengan pihak lain.
Isu yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa almarhum Riasih terlibat perkelahian dengan tetangganya sebelum meninggal. Setelah perkelahian tersebut, Riasih, yang merupakan lansia, sempat dirawat di RSUD. Pihak keluarga yang merasa tidak puas dengan hasil visum, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lombok Utara dan meminta dilakukan otopsi.
Proses ekshumasi berjalan lancar, meskipun warga dan petugas menggunakan masker selama penggalian. Saat pengangkatan jenazah, tiga warga turun ke liang lahat untuk membantu mengangkat jenazah Riasih. Jenazah kemudian dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke tempat otopsi.
Hingga saat ini, tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Mataram belum dapat memberikan keterangan mengenai hasil otopsi. Setelah proses otopsi selesai, jenazah korban akan dikembalikan dan dimakamkan kembali. (ari)