Mataram (Suara NTB) – Pj Gubernur NTB Hassanudin menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di hadapan seluruh pimpinan dan anggota DPRD NTB, Forkopimda dan pimpinan OPD dalam Rapat Paripurna DPRD NTB yang berlangsung, Senin, 20 Januari 2025.
Dalam laporannya, Pj Gubernur menonjolkan sejumlah capain yang telah diraih oleh NTB selama 2024. Misalnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) telah berada pada kategori tinggi dengan indeks telah mencapai 73,10 poin.
Menurut Hassanudin, peningkatan angka IPM ini didukung oleh keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat dengan terus menekan angka stunting, angka kematian ibu, dan angka kematian bayi, serta meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan pendidikan, dengan terus meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
“Pada indikator ketenagakerjaan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), mengalami penurunan dari 2,80 persen pada tahun 2023 menjadi 2,73 persen pada tahun 2024,” kata Hassanudin,
Pada indikator kemiskinan, menurutnya ada penurunan kemiskinan yang sangat signifikan, yang mencapai 1,94 persen pada periode Maret 2023, ke periode September 2024, atau dari 13,85 menjadi 11,91 persen. Kemiskinan ekstrem juga diklaim mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 3,29 persen tahun 2022 menjadi 1,81 persen tahun 2024.
“Gini ratio di NTB pada tahun 2023 adalah sebesar 0,375. sementara itu, pada tahun 2024, gini ratio di NTB adalah sebesar 0,361. Ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di NTB mengalami penurunan dari tahun 2023 ke tahun 2024,” ujarnya.
Pada bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi NTB dinila sangat progresif. Dimana pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB sampai triwulan III telah mencapai 6,22 persen. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi di daerah kita berjalan dengan baik. Keberhasilan Provinsi NTB dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif juga didukung oleh keberhasilan menjaga stabilitas harga, sehingga inflasi berhasil dikendalikan berkisar antara 1-3 persen.
Dengan semakin membaiknya perekonomian di NTB, juga berimbas pada adanya peningkatan kinerja pada indikator-indikator makro lainnya.
Ia menambahkan, berbagai terobosan telah dilakukan oleh pemerintah untuk percepatan dan menjaga stabilitas ekonomi, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain melanjutkan berbagai program unggulan yang telah dilaksanakan selama ini seperti industrialisasi, posyandu keluarga, beasiswa luar negeri, desa wisata dan zero waste, serta program unggulan lainnya, berbagai upaya-upaya lain juga telah dilakukan. Antara lain dilakukan peresmian Smelter oleh Presiden RI periode 2014-2024 Jokowi, tentu menjadi tonggak sejarah baru bagi perekonomian daerah dan nasional.
Keberadaan smelter dengan investasi Rp 21 Triliun ini, diharapkan bukan hanya mega proyek infrastruktur, tetapi simbol transformasi ekonomi menuju kemandirian.
“Dengan proyeksi 900 ribu ton konsentrat tembaga per tahun dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, ini adalah langkah maju menuju kemandirian daerah yang berlandaskan potensi lokal,” ujarnya.(ris)