Giri Menang (Suara NTB) – Pelayanan kesehatan di wilayah Sekotong Lombok Barat (Lobar), harus menjadi perhatian serius ke depan. Pasalnya jarak tempuh rujukan pasien jauh dari wilayah ini dan masih belum memadainya sarana kesehatan menjadi salah satu kendala pelayanan cepat terhadap warga yang sakit.
Untuk itu, pihak Dinas Kesehatan pun merancang Puskesmas Sekotong akan dinaikkan statusnya menjadi Rumah Sakit. “Kalau rencana kami ingin kembangkan Puskesmas Sekotong itu menjadi rumah sakit. Kemudian Puskesmas Sekotong kita pindah ke Sepi (Buwun Mas) untuk merekatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang Kadis Kesehatan Lobar Arief Suryawirawan, Selasa, 21 Januari 2025.
Adanya rumah sakit di wilayah ini, rujukan pasien pun lebih cepat ditangani. Namun, lanjut dia, hal ini akan dilakukan bertahap. Sebab fokusnya saat ini, pihaknya akan meningkatkan status Puskesmas Gunungsari menjadi rumah sakit pratama, barulah bertahap dijadikan rumah sakit tipe C. Sebab daerah itu juga butuh rumah sakit, sebab warga dirujuk ke rumah Sakit Narmada dan rumah sakit Kota Mataram. “Selama ini dirujuk ke Rumah Sakit Kota lebih dekat,” ujarnya.
Untuk peningkatan status Puskesmas Gunungsari ini, Tahun ini akan dilakukan studi kelayakan dan DED. Sedangkan untuk Puskesmas Meninting tengah diupayakan untuk pelebaran puskesmas. Ia berharap kantor desa untuk perluasan dan kantor desa dialihkan ke lahan UPT Pertanian.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Lobar H. Sahwan, SPd., mengusulkan pembangunan Puskesmas di Buwun Mas Kecamatan Sekotong, wilayah bagian paling selatan berbatasan dengan daerah Lombok Tengah yang menjadi lokasi KEK Mandalika, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSP) Pemerintah Pusat.
Bagi warga setempat, puskesmas ini sangat penting dan mendesak untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat dari standar dan syarat dibangunnya puskesmas dinilai sudah terpenuhi. Mempertimbangkan jauhnya jarak tempuh ke Puskesmas Sekotong, begitupula ke rumah sakit di Gerung. Sementara banyak warga yang tinggal di daerah perbukitan dengan medan berat.
H. Sahwan, menegaskan yang dibutuhkan untuk dibangun di wilayah Sekotong saat ini adalah puskesmas. Terutama di wilayah selatan (bagian Buwun Mas), sebab di wilayah bagian barat sudah ada puskesmas di Pelangan. Kemudian bagian tengah, ada puskesmas di Sekotong Tengah.
Dari sisi standar dan syarat dibangun puskesmas sudah terpenuhi,baik jumlah penduduk dan desa juga sudah ada tiga desa. Yang tak kalah penting jadi pertimbangan, dari sisi topograf jarak begitu jauh ke puskesmas bagian tengah dan rumah sakit yang ada di Gerung. Kemudian kalau melihat dari kemampuan warga masyarakat untuk membayar biaya berobat di klinik yang ada di wilayah itu terbilang rendah sekali.
Diakui di daerah itu memang ada beberapa klinik. Tak bisa dinapikan, itu menurutnya bagus. Dan ia pun salut dengan pelayanannya. “Cuma kemampuan bayar masyarakat ini, sehingga terkadang takut kalau mau masuk berobat ke sana, sehingga sangatlah dibutuhkan puskesmas di sana. Ada puskesmas rawat inap, ada dokter, nakes yang memadai. Ini yang sangat mendesak sekali,” imbuhnya.
Meski di wilayah itu ada Pustu, seperti di Dusun Belongas dan Buwun Mas, namun sangat terbatas dari sisi pelayanan, dokter, tenaga kesehatan, sehingga kalau puskesmas dibangun di Buwun Mas, tentu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Di barat ada, di tengah ada, dan selatan juga ada, sehingga pelayan ke warga pun dekat ke puskesmas. Karena masyarakat memang mengharapkan ada puskesmas di sana,” imbuhnya.
Sebab selama ini warga setempat harus ke puskesmas Sekotong Tengah sangat jauh, dengan medan berat. Lebih-lebih kalau ke Rumah Sakit Gerung, lebih jauh lagi. Terlebih lagi daerah itu sebagai daerah pariwisata yang merupakan penyangga KEK Mandalika, karena lokasinya dekat dengan lokasi Sirkuit MotoGP sehingga sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai di kawasan tersebut. (her)