spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATJalan Tak Kunjung Dibangun, Kejadian Ibu Hamil di Meang Ditandu  Kembali Terulang

Jalan Tak Kunjung Dibangun, Kejadian Ibu Hamil di Meang Ditandu  Kembali Terulang

Masih ingat tahun 2024 lalu, warga Meang yang melahirkan digotong melewati jalan rusak. Kejadian itu, kembali terulang. Ibu hamil bernama Satriati ditandu sejumlah warga menggunakan sarung dan bambu melewati jalan rusak sepanjang hampir empat kilometer yang tak kunjung diperbaiki. Warga ini diketahui baru pulang memeriksa kehamilannya dari Puskesmas Sekotong.

PENJABAT (Pj) Kades Persiapan Pengantap Saidi mengakui bahwa ibu hamil yang digotong tersebut merupakan warganya yang tinggal di Meang Dusun Pangsing. Warga ini ditandu sekitar pukul 11-12 siang, sekembalinya dari puskesmas.

“Dia periksa kehamilan ke puskesmas, Sepulang dari puskesmas naik ke jalur Meang, jalannya kan rusak parah, tidak bisa dilalui kendaraan. Mungkin warga tidak lalu mampu (kuat) akhirnya digotong (ditandu) pakai sarung,” kata Saidi, Rabu, 22 Januari 2025.

Warga ini ditandu sampai ke rumahnya yang berjarak sekitar 3 kilometer. Bukan 10 kilometer seperti yang disebut di media. “Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa, cuma masalahnya jalan rusak ini saja,” ujarnya.

Mengenai soal langkah Pemkab Lobar dalam hal ini Dinsa Kesehatan (Dikes) akan tanggap mengantisipasi kejadian semacam ini, menurutnya sampai hari ini ada Puskesdes ada di Dusun Bengkang dan Pustu di Sepi, namun jaraknya lumayan jauh dari Meang, jarak tempuhnya sekitar 7-8 kilometer.

Jangankan akses jalan ini ditangani, ruas jalan provinsi di Sepi Desa Buwun Mas ke Jerangkang hingga ke perbatasan Lombok Tengah yang kondisinya rusak parah belum juga ditangani. “Apalagi jalur Meang ini lebih dalam lagi, artinya yang jalur provinsi saja belum diperbaiki,” imbuhnya.

Hal ini, kata dia menjadi pekerjaan rumah di Sekotong.  Yang jelas ia berharap agar pemkab dalam hal ini OPD perlu lakukan antispasi kejadian seperti ini. Sebab kejadiannya sudah dua kali. Setelah tahun lalu melahirkan di jalan.

Pihaknya juga sangat berharap agar jalan ini diperhatikan, kalaupun tidak bisa aspal, minimal dirabat. Lebih-lebih kawasan itu merupakan kawasan yang memiliki potensi pariwisata,”potensi wisata juga besar,” imbuhnya.

Selain itu, terdapat 920 jiwa atau 285 KK yang tinggal di daerah Meang dan Pangsing.  Panjang jalan yang kondisinya rusak parah sekitar 4-5 kilometer. Jalan ini dilalui warga Meang yang memiliki dua RT dan Pangsing. Ada dua jalur di daerah ini, dari Pangsing ke Meang dan jalur Pengantap ke Ombol baru ke Meang dan Pangsing. Ke depan, kalau Desa Persiapan Pengantap definitif Meang akan dimekarkan menjadi dusun.

Sementara itu, Kepala Dikes Lobar Arief Suryawirawan mengaku pihaknya mengatensi kejadian warga hamil yang digotong ini, sehingga pihaknya pun mengambil langkah, dimana jajaran puskesmas turun. Pihaknya pun tetap mengaktifkan Puskesdes dan Pustu di wilayah itu. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO