Dompu (Suara NTB) – Sejumlah jalan dan jembatan di Kilo Kabupaten Dompu menuju Sanggar dan Soromandi di Kabupaten Bima, dalam keadaan rusak dan sebagian hampir terputus. ‘’Kondisi ini sudah bertahun-tahun kami alami, apalagi kalau lagi musim hujan seperti ini,’’ ujar Camat Kilo Rusdi di Dompu, Selasa, 28 Januari 2025.
Menurutnya, kondisi ini semakin parah, ditambah cuaca hujan, kondisi alam (hutan) yang makin gundul, sehingga terjadi banjir, abrasi dan longsor. “Saat musim hujan, banjir hampir di setiap desa, longsor, pohon tumbang, abrasi (banjir rob) di pesisir dan kubangan air dimana-mana,’’ ujarnya.
Kondisi ini, lanjut Rusdi, membuat aspal terkikis dan berlubang. Begitu juga dengan kondisi jembatan yang patah. “Belum lagi cuaca ekstrem, pasti terjadi abrasi, sebab sebagian besar area jalan dan jembatan di Kilo berada di pinggir pantai,” katanya.
Kepala Desa Mbuju, Kecamatan Kilo Sulaiman mengaku kerusakan jalan dan jembatan di desanya tiap tahun meningkat. “Sejak saya menjabat per 4 Januari 2024 hingga sekarang, jalan dan jembatan di sini semakin rusak, bahkan ada yang sudah jebol,” katanya.
Semula, jumlahnya hanya empat titik (dua jalan dan dua jembatan rusak). Sekarang sudah bertambah tiga sampai empat jalan, jembatan dan tanggul sungai jebol.
“Kebetulan di desa kami jalan dan jembatan paling banyak rusak. Padahal, desa ini akses keluar masuk utama di kecamatan ini,” ujar Sulaiman.
Sementara itu, Kepala Desa Kramat Mutlak mengaku di wilayahnya juga terjadi banjir di mana-mana, juga ancaman longsor dan pohon tumbang.
Ia mengatakan kondisi jalan di desanya sangat berbahaya, karena selain dipenuhi bebatuan, tanah dan jembatan yang ada banyak yang hampir terputus, seperti jembatan di Dusun Enca, Rasta Lo dan Soro Kilo.
“Kondisi ini akan diperparah dengan musim panen jagung. Karena truk dan kendaraan lainnya akan bermuatan dengan kapasitas besar,” katanya.
Kerusakan ruas jalan dan jembatan Simpang Kore-Kiwu belum tersentuh perbaikan, bahkan ada yang hampir 10 tahun hancur, namun tak kunjung diperbaiki, seperti jembatan di Dusun Mbuju dan jembatan di pasir putih so panihi. Sementara salah satu jembatan yang baru diperbaiki pada pertengahan tahun 2024, sudah rusak.
Jalan di dekat objek wisata Toro Matompo juga bolong-bolong. Jalan dan jembatan di depan SMAN 2 Kilo juga sering dikeluhkan.
Selain itu, jalan dan tanggul sungai di Dusun Kambu berbatasan dengan Dusun Matompo. Kondisi dua jalan ini paling rawan.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan dan tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan menambah deretan jumlah korban kecelakaan. Juga akan semakin terisolasinya kecamatan yang berada di ujung utara Kabupaten Dompu tersebut. (ant)