Sumbawa Besar (Suara NTB) – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Moyo Hilir Senin, 27 Januari 2025 mengakibatkan banjir di tiga desa, yakni Desa Kakiang, Desa Batu Bangka, dan Desa Ngeru dengan 176 Kepala Keluarga (KK) atau 553 jiwa terdampak akibat bencana ini.
“Banjir yang terjadi di tiga tersebut selain karena intensitas hujan yang tinggi juga terjadi karena adanya luapan air sungai dari bendungan batu bulan,” Kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat kepada wartawan, Rabu, 29 Januari 2025.
Dayat turut merincikan, desa desa terdampak antara lain Desa Kakiang meliputi Dusun Kakiang B Sebanyak 271 jiwa dari 90 KK terdampak di beberapa RT. Dusun Kakiang A sebanyak 53 jiwa dari 14 KK terdampak.
Dusun Unter Podong 17 jiwa dari 5 KK terdampak. Kemudian di Desa Batu Bangka meliputi Dusun Sengkal B, 105 jiwa dari 34 KK. Dusun Sengkal A 116 jiwa dari 40 KK dan di desa Ngeru, Dusun Kalijaga Rt 03 Rw 05 ada 41 jiwa dari 12 KK.
“Total korban terdampak banjir di Kecamatan Moyo Hilir sebanyak 176 KK 553 jiwa dan puluhan hektar sawah yang baru ditanami oleh masyarakat,” jelasnya.
Tim BPBD Kabupaten Sumbawa segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa, dan relawan kebencanaan. Selain itu, dilakukan pemantauan, pelaporan, dan kaji cepat di lokasi terdampak dengan ini melibatkan berbagai pihak, TNI/POLRI, Kecamatan dan Desa, Relawan kebencanaan, Pramuka Peduli.
“Hasil kordinasi terakhir tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat bencana tersebut termasuk sawah yang terdampak juga tidak ada kerusakan yang parah,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk waspada bencana hidrometeorologi di musim penghujan bulan Desember hingga bulan April mendatang terutama wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor. “Di awal bulan Desember ini sebagian besar di wilayah Sumbawa mulai memasuki musim penghujan sehingga harus diwaspadai bencana hidrometeorologi,” tukasnya. (ils)