spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPerikop Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas

Perikop Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Mataram mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah naik kelas. Pelatihan peningkatan kemampuan menjadi prioritas agar pelaku usaha fokus meningkatkan kualitas produk.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Mataram, H. Muhammad Ramadhani ditemui pada akhir pekan kemarin mengakui, rata-rata pelaku UMKM di Kota Mataram membuka usaha hanya untuk mempertahankan hidup, karena tidak tertampung di pekerjaan formal sehingga membuka usaha tanpa keterampilan, tanpa modal, dan nihil keahlian. Di satu sisi, jumlah UMKM yang tercatat dalam NIB mencapai 33 ribu dan sekitar 30-40 persen yang serius menjalankan usahanya dilihat dari peningkatan omset. “Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa pelaku UMKM kita di Mataram hanya berusaha untuk mempertahankan hidup saja sebelum mereka bekerja di sektor formal,” terangnya.

Dhani tidak ingin pelaku UMKM di Kota Mataram seperti itu. Ia telah meminta bidang teknis di Dinas Perindustrian,Koperasi, dan UKM untuk fokus melatih pelaku UMKM yang memiliki motivasi kuat untuk serius menjalankan usaha agar hasilnya terlihat.

Pihaknya tidak ingin mengejar kuantitas melainkan kualitas, agar pelaku UMKM naik kelas. Kategori naik kelas disebut Dhani, dilihat dari legalitas, omset dan kualitas produk. “Kita ingin UMKM di Kota Mataram naik kelas,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah banyak mengalokasikan anggaran dari dana alokasi umum maupun dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk peningkatan kemampuan pelaku UMKM. Pihaknya akan melatih pelaku UMKM dengan berbagai jenis materi pelatihan, agar jelas hasilnya dan peserta teridentifikasi dengan baik.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Mataram diakui, menyarankan pelatihan digelar fokus pada penanganan kemiskinan. Tetapi, ia memiliki pandangan bahwa mengurus warga yang tidak mau maju maka kinerja dinas tidak kelihatan.

Dhani menilai tidak masalah melatih 20 pelaku UMKM yang sama selama kurun waktu setahun dengan berbagai macam kurikulum. Pelatihan secara berkelanjutan mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan lain sebagainya. “Setelah setahun kita latih tidak perlu kita urus lagi. Pasti hasilnya akan kelihatan juga. Baru kita melatih pelaku UMKM yang lain,” pungkasnya. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO