spot_img
Jumat, Februari 14, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEPersoalan Banjir, Jangan Saling Menyalahkan

Persoalan Banjir, Jangan Saling Menyalahkan

BANJIR yang terjadi di sejumlah daerah di NTB pekan ini menyisakan kerugian di berbagai bidang dan sektor. Tidak hanya rumah rusak, tanaman padi rusak, infrastruktur umum juga rusak. Bahkan, sejumlah sekolah juga diliburkan, karena terdampak banjir.

Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB Dr. H. Fathul Gani, M.Si., meminta semua pihak tidak saling menyalahkan satu sama lain. Menurutnya, yang paling penting sekarang ini adalah mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

“Kita tidak dalam posisi saling menyalahkan. Ini ada yang menyalahgunakan jagung. Ada yang menyalahkan petani. Ada yang menyalahkan pemerintah dan ada yang menyalahkan alam,” ungkapnya pada Suara NTB, Kamis, 13 Februari 2025.

Adanya bencana yang terjadi, ungkap mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB ini agar sama-sama saling introspeksi diri, sehingga permasalahan yang terjadi bisa diatasi. Menurutnya, jika sekarang ini terjadi banjir, maka harus dicarikan apa penyebabnya bersama berbagai pihak, seperti dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan juga masyarakat serta stakeholder lainnya.

Disinggung penyebab banjir akibat banyaknya areal hutan yang semestinya ditanami pohon yang bisa menyerap air, tapi yang justru banyak ditanam adalah jagung. Menurutnya, selama ini masyarakat menanam tanaman jagung di lahan yang tidak semestinya, karena tidak memiliki lahan.

Untuk itu, ujarnya, perlu ada solusi tepat dalam mengatasi persoalan banjir yang terjadi dengan tidak saling menyalahkan. Termasuk masyarakat tidak ekstrem menggunakan lahan di ketinggian atau kemiringan tertentu saat menanam jagung, sehingga berdampak buruk. ‘’Kan sekarang ada sistem Hutan Kemasyarakatan. Itu yang coba kita kembangkan. Jadi masyarakat tidak terus disalahkan,’’ tambahnya.

Selain itu, investor yang juga menguasai lahan di kemiringan tertentu bisa bermitra dengan masyarakat, sehingga tidak ada kesan lahan tidak termanfaatkan. Dalam hal ini, masyarakat bisa menanam kemiri, selain bisa menghasilkan dalam jangka waktu 3 tahun, juga bisa menjadi solusi dalam mengatasi masalah banjir.

‘’Untuk sementara bisa ditanam menggunakan sistem tumpeng sari. Ini kan cepat menghasilkan. Selain menanam jagung, masyarakat juga bisa menanam kemiri di lokasi yang sama untuk mengatasi persoalan jangka panjang,’’ ujanya. (ham)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO