Mataram (Suara NTB) – Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXII 2025 berlangsung di Kota Mataram, NTB 12-15 Februari 2025. Dalam kegiatan nasional ini, berbagai persoalan kesehatan akan turut dibahas, salah satunya, perihal kekurangan jumlah dokter dan tenaga kesehatan di wilayah Indonesia Timur.
Ketua Umum IDI Pusat Dr Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, PB IDI Pusat memiliki data perihal sebaran dokter di Indonesia. Jika dibandingkan antara Pulau Sumatera dan Jawa, tentu saja jarak rasionya sangat tinggi dengan kondisi di wilayah Nusa Tenggara.
“Saya kebetulan sudah mengunjungi Sabang sampai Merauke dan kami sangat sadar kalau kondisi (kekurangan dokter) ini terjadi di wilayah Indonesia Timur,” Muhammad Adib Khumaidi kepada media di Mataram, Kamis, 13 Februari 2025.
Kekurangan dokter spesialis misalnya pada jenis dokter spesialis penyakit dalam, anak, kandungan, bedah dan anastesi secara rasio nasional, jumlahnya sudah cukup. Namun jika dirincikan sebarannya, maka itu hanya terpusat di Pulau Jawa, tidak merata ke semua daerah, terutama di wilayah Indonesia Timur.
Menurutnya, paling penting saat sekarang, berbicara soal kebutuhan dokter, tidak hanya fokus pada kebijakan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tetapi perlu menjadi atensi bagaimana dokter dan tenaga kesehatan itu dijadikan tenaga strategis yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah (pemda), dan ini diberikan apresiasi.
Hal ini bisa dilakukan dengan dengan memperhatikan jenjang karir dan kesejahteraan tenaga kesehatan, sehingga kolaborasi yang baik harus tetap dibangun. Sehingga keberadaan dokter dan tenaga kesehatan benar-benar akan bisa dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. “ Satu sisi yang lain dokter didukung dalam upaya peningkatan kesejahteraannya,” katanya.
Jika pemda ingin keberadaan dokter dan tenaga kesehatan bisa optimal bertugas di daerah, PB IDI Pusat meminta pemda juga bisa mendukung dalam hal infrastruktur, alat, obat, jenjang karir termasuk dukungan insentif yang sebenarnya sudah tertuang di dalam regulasi Kemendagri.
“Ini yang saya kira, jika itu bisa dilakukan bersama maka ini kita akan dorong dan IDI siap memarketing apabila ada daerah yang membutuhkan, kami juga sampaikan ke dokter, kalau Anda datang ke daerah tersebut maka yakinlah pemda memberikan dukungan,” katanya.(ris)