Mataram (Suara NTB) – Wakil rakyat di DPRD Provinsi NTB mengapresiasi komitmen Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, yang memberikan contoh kepada jajaran pemerintah dalam melakukan penghematan belanja daerah. Iqbal berencana melakukan efisiensi anggaran, dimulai dari belanja kebutuhan kepala daerah.
Terbaru, Iqbal mengungkapkan bahwa ia tidak akan menggunakan anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan kendaraan dinas. Dari total anggaran sebesar Rp5,4 miliar untuk kendaraan dinas, sebagian dana tersebut akan dialihkan untuk kepentingan masyarakat.
Keputusan ini mendapat dukungan dari Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD NTB, Hamdan Kasim. Menurutnya, langkah ini menjadi contoh baik bagi pemimpin daerah di tengah upaya efisiensi anggaran yang juga dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Pemimpin yang memberikan teladan seperti ini luar biasa. Kami sangat mengapresiasi. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi pejabat di Pemprov NTB untuk melakukan penghematan belanja,” ujar Hamdan, Senin, 17 Februari 2025.
Ia menambahkan bahwa kebijakan Gubernur NTB sejalan dengan keputusan pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang juga memangkas berbagai anggaran. Sebelum memangkas belanja di OPD, Iqbal akan terlebih dahulu memotong anggaran untuk belanja kepala daerah.
“Sebelum orang lain melakukan efisiensi, saya sebagai kepala daerah akan menunjukkan terlebih dahulu efisiensi itu dimulai dari pos-pos belanja pengeluaran kepala daerah,” tegas Lalu Iqbal dalam wawancara dengan Suara NTB baru-baru ini.
Meski kebijakan penghematan anggaran merupakan arahan dari pemerintah pusat, Iqbal menegaskan bahwa penghematan anggaran sudah menjadi komitmennya sejak awal. Hal ini mengingat kondisi keuangan Pemprov NTB dalam beberapa tahun terakhir yang cukup memperihatinkan.
“Saya sudah berdiskusi dengan teman-teman dari Bappeda, dan memang di tahun 2025 kita masih harus prihatin. Ruang fiskal kita masih agak sempit, dan masih ada beban residu dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi prioritas kita di tahun 2025 ini adalah menyehatkan fiskal,” ujarnya.
Mantan Duta Besar RI untuk Turki ini mengumpamakan kondisi fiskal NTB seperti mesin pesawat terbang. Sebelum dilantik menjadi Gubernur NTB, Iqbal mengungkapkan bahwa ia terlebih dahulu akan memeriksa kondisi mesin pesawat tersebut, dan memastikan apakah sudah siap untuk terbang atau tidak.
“Alhamdulillah, proyeksi tahun ini jauh lebih realistis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pendekatan yang realistis ini akan menyelamatkan kita ke depan. Namun, kita tetap harus melakukan banyak efisiensi di pos-pos pengeluaran. Intinya, belanja kita efisiensi, pemasukan kita maksimalkan,” tegasnya.
Salah satu keputusan konkret yang diambil oleh Iqbal menjelang pelantikannya sebagai Gubernur NTB periode 2025-2026 untuk penghematan anggaran adalah melarang pejabat daerah untuk menghadiri pelantikan Gubernur di Jakarta. Selain itu, ia juga membatalkan rencana tasyakuran pelantikan di TMII yang dinilai sebagai pemborosan anggaran. (ndi)