Giri Menang (Suara NTB) – Pemilihan Ketua Umum KONI Lombok Barat segera digelar. Kepanitiaan pun telah dibentuk melaksanakan tahapan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) untuk memilih Ketua KONI Lobar periode 2025-2029. Di antara beberapa kandidat yang ingin maju pada kontestasi ini, salah satunya adalah Dr.H. Syamsuriyansyah, MM.,M.Kes.
Dr Syam sendiri merupakan salah satu Pengurus Cabor di bawah naungan Koni Lobar. Anggota DPRD Fraksi Perindo itu berkeinginan maju karena didorong tekad dan keinginan kuatnya mengembalikan kejayaan dan prestasi olahraga Lobar pada tiga hingga empat dekade lalu. Lobar pernah berjaya dengan merebut juara umum.
Dr Syam mengatakan, yang mendorongnya maju ikut kontestasi ketua KONI Lobar, karena sebagai pimpinan komisi IV ia punya tanggung jawab melihat dan memajukan prestasi olahraga di Lobar.
Berdasarkan data, jelas dia, pada era tiga dekade lalu, Lobar pernah pada posisi juara umum, lalu menurun berikutnya kita ke posisi 5 atau ke 6. “Pada Porprov yang lalu kita posisi ketujuh. Artinya tren prestasi ini menurun. Itu jadi pertanyaan kita, kenapa tren prestasi ini menurun? Dari hasil analisis, tentu banyak hal yang menjadi faktor. Di antaranya pembinaan atlet yang kurang, kemudian dukungan terutama anggaran yang semakin minim,” ujarnya.
“Artinya saya yang betul-betul sebagai pecinta olahraga dan kebetulan saya Sektretaris Pengcab Fopi dan Ketua Voli di Lobar, merasa perlu harus maju untuk bagiamana Prestasi Olahraga Lobar ke depan bisa kembali, kita buat kembali sejarahnya,” kata politisi Perindo ini.
Ia memiliki visi misi besar untuk memperbaiki dan mengembalikan prestasi olahraga Lobar ke depannya. Sesuai visinya “Berprestasi untuk Lobar yang Sejahtera”. Sejahtera itu bukan hanya bicara dari sisi finansial. Namun juga sejahtera dari sisi kesehatan. “Bagiamana orang sehat ya olahraga,” imbuhnya.
Poin yang perlu dicatat bahwa ia maju murni tujuannya mengembalikan kiprah prestasi olahraga di Lobar. Ia maju bukan atas dasar ambisi. “Saya betul-betul niatnya ingin membangun olahraga Lobar kedepannya,” sambungnya.
Ia pun memiliki visi pembinaan atlet ditingkatkan tiap tahunnya harus tetap ada. Tidak hanya menunggu event di provinsi dan nasional, tapi secara rutin tiap tahun pembinaan untuk cabor-cabor tetap harus dilakukan.
Untuk mengembalikan prestasi olahraga ini, ia telah menyiapkan langkah-langkah. Selain pembinaan atlet dan cabor secara kontinyu, ia ingin atlet diberikan kesejahteraan.
Sebab yang sering kali terjadi bahwa, atlet berprestasi justru pindah membela daerah lain karena tak ada jaminan dari sisi kesejahteraan. Disebabkan apresiasi atlet kurang, seperti bonus yang kurang. Karena itu, hal utama yang dilakukan menginventarisasi cabor yang aktif maupun tidak aktif.
Kemudian ia juga akan memerhatikan pendidikan para atlet dengan memberikan beasiswa. “Yang mau kuliah kita siapkan beasiswa, ini untuk mengikat bahwa mereka punya masa depan, ada kepastian, tidak semua bisa jadi sukes karena jadi atlet. Mereka juga harus kuliah agar masa depannya bagus,” imbuhnya.
Ia menambahkan, ke depan cabor-cabor yang bersifat unggulan maupun non-unggulan, tetap diberikan perhatian dan pembinaan yang sama. Justru cabor yang non-unggulan perlu diberikan dukungan dan dibina supaya prestasinya lebih maju ke depan.
Ia juga akan mengupayakan Kantor Sekretariat KONI. Sebab sejauh ini, kantor sekretariatnya belum ada. Sebab sebagai lembaga menaungi olahraga ini perlu punya rumah. “Agar cabor-cabor bisa tahu dimana rumahnya, tempat berdiskusi dan rencana kerja ke depan supaya semua cabor punya target ke depan,” ujarnya. (her)
