Mataram (Suara NTB) – Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati Bahasa Provinsi NTB pada Rabu, 26 Februari 2025. Pada peringatan ini, Balai Bahasa Provinsi NTB menyelenggarakan rangkaian kegiatan Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional, yaitu selebrasi pemenang, seminar mengenai Revitalisasi Bahasa Daerah, dan pelatihan mendongeng bagi guru PAUD, TK, dan SD.
Sejumlah 84 peserta hadir dari berbagai elemen, antara lain pegiat komunitas, guru, siswa, mahasiswa, dan perwakilan dinas. Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati di seluruh Balai/Kantor Bahasa dengan tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu”.
Puji Retno Hardiningtyas selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB memberikan sambutan dan membuka langsung kegiatan perayaan kali ini. “Kegiatan selebrasi, seminar, dan mendongeng adalah cara kami untuk memperkuat kecintaan terhadap bahasa daerah serta meningkatkan peran bahasa daerah dalam dunia pendidikan dan kebudayaan,” jelasnya.
Untuk kegiatan seminar, tema yang diangkat adalah “Revitalisasi Bahasa Daerah”. Burhanuddin dari FKIP Universitas Mataram dan Sanusi Syamsuddin dari Majelis Adat Sasak berkesempatan menyampaikan pandangan dan pengalamannya mengenai pelindungan bahasa daerah dan peran bahasa daerah untuk menunjang pendidikan bermutu.
Dalam diskusi panel, peserta sangat antusias memperhatikan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting, seperti bagaimana mengajarkan bahasa daerah di sekolah yang siswanya hingga penamaan dialek-dialek bahasa Sasak.
Dalam salah satu jawabannya, Burhanuddin menjelaskan ketika dalam pembelajaran sekolah siswa berasal dari berbagai suku yang berbeda, guru tidak boleh memaksakan menggunakan bahasa daerah, tetapi harus menggunakan bahasa Indonesia. “Bahasa daerah bisa diajarkan di lingkungan nonformal, seperti keluarga atau ekstrakurikuler,” imbuhnya.
Setelah seminar, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan mendongeng oleh Yuyun Setiawati. Pelatihan mendongeng yang diajarkan adalah waran, yaitu mendongeng dalam tradisi masyarakat Sasak. Kisah yang digunakan untuk waran adalah cerita rakyat Sasak.
Para penampil selebrasi adalah para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024, yaitu Anggun Bissirilla (Pemenang I Lomba Bebonyeqan/Komedi Tunggal Bahasa Sasak), Fatiya Keyla Hamida (Pemenang I Lomba Pidato Bahasa Sasak), Chayara Nuralima (Pemenang II Lomba Bewaran/Mendongeng Bahasa Sasak), Ardila Rizkiya (Pemenang II Lomba Baca Puisi), dan Soleh Bagus Islami (Pemenang III Lomba Baca Puisi). Kelima siswa tampil dengan mengenakan pakaian adat untuk menunjukkan kecintaan dan kebolehannya berbahasa daerah sekaligus menghibur para peserta. (ron)