spot_img
Minggu, Maret 23, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUTujuh Honorer yang Dibatalkan Kelulusan Tuntut Kepastian Nasibnya

Tujuh Honorer yang Dibatalkan Kelulusan Tuntut Kepastian Nasibnya

Dompu (Suara NTB) – Sebanyak tujuh honorer yang dinyatakan lulus pada pengumuman kelulusan ASN formasi PPPK Kabupaten Dompu tahun 2024 kembali menanyakan kejelasan nasibnya ke Sekretaris Daerah (Sekda) selaku ketua Panitia Seleksi Daerah (Panselda) penerimaan PPPK tahun 2024.

Kendati belum ada kepastian, Sekda Bersama jajarannya mengungkapkan berbagai Upaya yang dilakukan, termasuk dengan surat Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu ke Dirjen GTK Kementrian Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Kabupaten Dompu masuk membutuhkan tenaga guru.

“Kita sudah ke KemenPAN RB bersama Ketua DPRD membawa serta surat tembusan dari Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu yang ditujukan ke Dirjen GTK. Intinya, segera ada Keputusan. Karena saat ini sedang dalam pembahasan di pusat, karena ini bukan hanya terjadi di Dompu, tapi juga terjadi di daerah lain seperti Bima, Sumbawa, Jember dan Kendari,” ungkap Gatot Gunawan PP, SKM, MMKes saat menerima 7 guru yang dibatalkan kelulusannya di ruang kerjanya Senin lalu.

Ahmad Tamrin, S.Pd salah seorang guru yang dibatalkan kelulusannya meminta, agar kepastian kelulusan pihaknya diputuskan segera. Karena pihaknya sudah dinyatakan lulus melalui aplikasi, tapi setelah beberapa hari justru dibatalkan kembali.

Ia pun mempertanyakan kebijakan optimalisasi formasi PPPK. Kebijakan ini bisa diperuntukan kepada 7 guru yang sudah dinyatakan lulus ini. Terlebih, dari 250 orang formasi guru pada penerimaan PPPK tahun 2024 untuk Kabupaten Dompu, terdapat 12 orang yang belum terisi. “Formasi ini diusulkan untuk dioptimalkan bagi 7 guru yang sudah diluluskan ini,” harapnya.

Gatot mengatakan, pihaknya tidak ingin persoalan ini berlarut – larut dan ingin juga segera selesai. Namun keputusannya ada di KemenPAN RB dan keputusan itu dikembalikan ke masing – masing kementrian terkait. “Saat kami ke Kemen PAN RB, minta agar disampaikan bocoran informasinya. Tapi mereka menolak, dan meminta untuk menunggu Keputusan resminya,” kata Gatot.

Setelah mendapat penjelasan dari Sekda, para guru yang didampingi keluarganya ini dapat menerimanya. Merekapun akan Kembali bersabar sambil menunggu Keputusan resmi dari pusat terhadap nasibnya. “Kalau keputusannya tidak mengakomodir kami yang sudah diluluskan, kami akna tetap mempersoalkan sampai kapanpun,” ungkap guru lainnya. (ula)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO