Tanjung (Suara NTB) – Kedisiplinan ASN Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih menjadi sorotan Bupati H. Najmul Akhyar dan Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri. Pada inspeksi mendadak (sidak) Senin, 3 Maret 2025, masih dijumpai adanya ASN yang belum masuk kantor, namun absensinya di sistem online sudah terbaca. Hal ini pun menjadi catatan tersendiri bagi bupati, agar Kepala OPD terkait melakukan pengawasan intensif.
“Hasil sidak, ya seperti tadi, masih ada yang orangnya belum dateng tapi absennya di online sudah ada,” kata Najmul saat dikonfirmasi wartawan usai sidak, kemarin.
Trik akal-akalannya ASN tersebut lantas disikapi langsung oleh Bupati. Ia tegas mengingatkan agar kewajiban masuk kantor tidak dianggap sepele, terlepas dari suasana Ramadan atau tidak.
“Jadi saya ingatkan sekali lagi kepada semua OPD, karena Pak Wabup juga tadi banyak temuannya, kami sambil mengingatkan, tidak boleh seperti itu,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, dengan temuan itu, Bupati menganggap penataan kedisiplinan pegawai dengan sistem IT tak berdampak karena masih bisa diakali. Ia bahkan akan mempertimbangkan untuk mengevaluasi absensi sidik jari jika diperlukan.
“Bila perlu kalau absen ini tidak efektif, begini tidak efektif, kami kembali ke manual saja. Yang jelas target kita adalah tidak ada pegawai-pegawai yang melalaikan tugasnya, atau menyiasati sistem-sistem yang ada hanya demi kemudahan mereka. Semua harus fokus bekerja sesuai kontrak kerja kita dengan masyarakat. Kita datang jam berapa, pulang jam berapa sudah jelas,” cetusnya.
Untuk diketahui, Sidak dilakukan untuk memastikan disiplin dan kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN),tenaga honorer, di lingkungan Pemda KLU.
Adapun lokasi yang dikunjungi Bupati H. Najmul Akhyar yakni Dinas Perhubungan, Dinas Perpustakaan. Sementara, Wakil Bupati Sidak ke Dinas PUPR-Perkim, Dinas P2KBPMD, dan Dinas Ketahanan Pangan.
“Mari kita sama-sama dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dengan ikhlas sehingga apa yang diperoleh menjadi berkah,” tandas Najmul.
Sementara, Wakil Bupati, Kusmalahadi Syamsuri, menambahkan kehadirannya di OPD pada awal Ramadan untuk memberikan motivasi agar bersama-sama, berkolaborasi, bekerja dalam membangun KLU. Sinergi dibutuhkan untuk menjalankan roda pemerintahan agar pelayanan kepada masyarakat dalam 5 tahun ke depan berjalan sesuai koridor.
“Saat ini tingkat kehadiran masih kurang mungkin karena suasana puasa sehingga masih ada yang terlambat,” katanya.
Menurut Wabup, disiplin sangat diperlukan dikarenakan visi- misi tidak akan berjalan jika para pegawai bermalas-malasan.
Di mana dalam menjalankan disiplin pegawai ke depannya akan diterbitkan absensi dan penggunaan atribut khusus untuk kawan-kawan ASN yang dikenal oleh masyarakat tidak hanya di KLU melainkan masyarakat luar.
“Minimal ada papan nama dan tanda Korpri serta lambang daerah sehingga ke depannya jati diri dari ASN KLU dikenal. Dikarenakan menggunakan atribut bukan hanya untuk pejabat saja melainkan perintah dari undang-undang,” demikian Kusmalahadi. (ari)