Mataram (Suara NTB) – Sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP negeri dan swasta di Kota Mataram akan mengikuti perubahan libur sebelum Idulfitri 1446 Hijriah. Libur sekolah sebelum Idulfitri yang sebelumnya dimulai tanggal 26 Maret 2025, akan dipercepat menjadi tanggal 21 Maret 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf dikonfirmasi Kamis (6/3/2025) mengatakan, pihaknya akan mengikuti revisi libur sebelum Idulfitri sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2025, Nomor 9 Tahun 2025, dan Nomor 400.6/1432.A/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan.
“Liburan pada SKB 3 Menteri pertama pelaksanaan pembelajaran mulai tanggal 6 sampai dengan 25 Maret 2025 menjadi tanggal 6 sampai dengan 20 Maret 2025, sehingga libur Idulfitri di Kota Mataram dimulai tanggal 21 sampai dengan 28 Maret 2025 dilanjutkan 2 sampai dengan 8 April 2025,” ujar Yusuf.
Terkait revisi SEB 3 Meteri tersebut, Disdik Mataram telah menerbitkan surat dengan nomor: 400.3/789/Disdik/III/2025 tentang Pengawasan dan Pembatasan Aktivitas Murid Selama Bulan Suci Ramadan 1446 H tanggal 5 Maret 2025. Surat itu ditujukan kepada Kepala TK/PAUD, SD negeri dan swasta, kepala SMP negeri dan swasta, serta orang tua/wali murid sekolah lingkup Pemerintah Kota Mataram.
Menurut Yusuf, dengan adanya revisi SEB 3 Menteri, terjadi perubahan waktu belajar yaitu pembelajaran di satuan pendidikan dilaksanakan mulai 6 Maret sampai dengan tanggal 20 Maret 2025. Selama libur ldulfitri, murid diharapkan melaksanakan silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan.
Pihaknya juga meminta satuan pendidikan membuat buku kegiatan Ramadan mulai libur awal bulan Ramadan sampai kegiatan Idulfitri 1446 H. Tugas individu masing-masing murid dapat diserahkan kepada wali kelas masing-masing saat kegiatan pembelajaran dimulai tanggal 9 April 2025.
“Orang tua/wali murid memiliki peran penting dalam mendampingi dan mengawasi putra-putrinya, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat,” ujar Yusuf. (ron)