Giri Menang (Suara NTB) – Tim Penguji Uji Keahlian dan Kepatutan atau UKK pada seleksi calon direksi dan komisaris PTAM Giri Menang memastikan proses berjalan objektif, tidak ada pesanan dan titipan dari kepala daerah maupun pejabat tertentu.
Sejauh ini pelamar empat posisi jabatan direksi dan komisaris Perusda tersebut bertambah. Dari sebelumnya 16 orang menjadi 23 orang setelah dilakukan perpanjangan dua kali 24 jam.
Ketua Tim UKK, Prof. Zainal Asikin yang dikonfirmasi media, Rabu (5/3/2025) mengatakan, dirinya ditelepon oleh Wali Kota Mataram untuk diminta sebagai tim seleksi. “Siap saya bilang, sepanjang perintah dari pak Wali Kota,” kata dia.
Ia mengatakan, dirinya tiap tahun diminta sebagai tim pansel kepala OPD di Pemkot. Dan ia pun melaksanakan itu tanpa titipan-titipan. Kalau nilainya tidak bagus, maka itulah yang diserahkan.
Ditanya soal ada tim sukses atau timses kepala daerah yang ikut seleksi dan anggapan tim UKK ini formalitas, Zainal Asikin menegaskan, ia mengaku tidak tahu timses kepala daerah baik di kota maupun Lobar.
“Saya betul-betul akan menyeleksi secara obyektif, karena memang saya tidak tahu siapa tim suksesnya Wali Kota dan pak Bupati,” imbuhnya.
Namun dirinya tak menampik kalau sebelumnya, ia diundang untuk memperkaya visi misi dari calon bupati Zaini. Namun saat itu, diundang juga para akademisi lainnya.
Ia pun menegaskan, lebih baik dia tidak ikut di tim seleksi kalau bisa dititip-titip. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada permintaan atau pesanan dari Wali Kota atau Bupati harus memenangkan orang tertentu.
Ia menambahkan, sesuai jadwal seleksi dilaksanakan setelah seleksi administrasi adalah psikotes, tes tertulis, penilaian makalah, dan persentase makalah. Kalau dibutuhkan, dilakukan wawancara khusus lagi.
“Tapi kalau sudah dianggap cukup persentase makalah, tanya jawab, tidak perlu lagi wawancara khususnya. Tapi di jadwal ada waktu terakhir wawancara khusus mungkin bagi yang dianggap belum puas,” imbuhnya.
Setelah mendapatkan hasil uji, maka tim menyerahkan kepada Bupati dan Wali Kota. Nantinya yang diserahkan ke Bupati dan Wali Kota berdasarkan abjad urutan daftar nama bukan berdasarkan nilai tertinggi terendah.
Dari nama yang disodorkan hasil penilaian tim UKK itu dipilih oleh masing-masing kepala daerah. “Otonominya, kewenangan khusus ada di kepala daerah,” imbuhnya.
Apakah dalam menentukan siapa yang duduk direksi maupun Komisaris itu berdasarkan jumlah saham dari masing-masing daerah? Ia tak berani mengatakan keputusan berdasarkan besar kecilnya saham. Namun kemungkinan mereka akan berembuk.
Menurutnya, tidak mungkin calon tunggal atau satu orang, sehingga yang diseleksi itu lebih dari satu. “Kalau satu orang, mungkin tim akan melakukan seleksi ulang. Paling tidak setelah diperpanjang cukup tiga orang, dua orang pelamar oke-lah,” imbuhnya.
Sebab kalau satu orang tidak ada pembanding dalam penilaian, sehingga seleksi diulang untuk jabatan yang kurang dari dua pelamar tersebut. Ia selaku tim uji pun mulai bekerja Jumat besok, rapat internal untuk menyamakan visi tentang kriteria penilaian.
Sebagai tim uji, ia ingin agar komisaris dan direksi perusahaan daerah ini betul-betul dikelola secara profesional oleh orang yang profesional.
Sementara itu, Ketua Tim Seleksi, H. Akhmad Saikhu mengatakan setelah diperpanjang masa pendaftaran, jumlah keseluruhan yang daftar sebanyak 23 orang. Setelah seleksi administrasi, yang lulus 12 orang dengan rincian Komisaris tiga orang pelamar, Direktur Utama empat orang, Direktur Umum dan Keuangan tiga orang, dan Direktur Operasional sebanyak dua orang.
“Awalnya 16 orang, setelah perpanjangan menjadi 23 orang dan lulus 12 orang,” kata Saikhu. Penambahan pelamar pada posisi jabatan Komisaris dan Direktur Umum. Terkait detail nama pelamar, akan diumumkan melalui situs web PT AMGN. (her)
