Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan mesin pirolisis atau teknologi pemanasan tanpa oksigen yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Ketertarikan ini muncul setelah Gubernur menyaksikan secara langsung teknologi tersebut di kawasan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB pada Senin, 3 Maret 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi mengatakan, saat meninjau Brida NTB, banyak mesin, peralatan dan prototipe hasil inovasi yang diamati oleh Gubernur, termasuk alat pirolisis tersebut. Bagaimana pun mesin ini dinilai mampu menjawab persoalan lingkungan dan sampah jika dikembangkan dalam skala yang lebih besar.
“Beliau ingin agar itu dikembangkan dalam skala yang lebih besar, bila perlu ditempatkan di TPAR Kebon Kongok, sehingga persoalan sampah selesai. Karena beliau sangat konsen dengan persoalan sampah ini,” Lalu Suryadi kepada Suara NTB, Kamis, 6 Maret 2025.
Menurut Suryadi, sampah masih menjadi problem yang perlu terus dituntaskan dengan berbagai macam cara, termasuk dengan pendekatan teknologi. Terlebih daerah yang bersih dari sampah akan berdampak positif bagi banyak sektor di masyarakat, terutama pariwisata. “Pariwisata tak akan menarik jika banyak sampah yang tak terkelola,” tambahnya.
Secara umum kata Suryadi, Gubernur NTB sangat mendukung kebijakan yang telah berjalan di Brida, namun menekankan pentingnya akselerasi peran OPD ini dalam riset dan inovasi serta fungsi sosial. Hasil inovasi Brida diharapkan dapat ditingkatkan untuk mendukung perekonomian, serta peran sosial Brida sebagai pusat pembelajaran bagi anak-anak pelajar agar mereka tertarik dengan sains.
Ke depannya, Brida akan mengembangkan kompleks sains yang layak untuk pembelajaran bagi masyarakat, terutama anak-anak muda. Terlebih Brida NTB tidak pernah sepi kunjungan para pelajar dan mahasiswa, dengan total kunjungan mencapai 12 ribu orang per tahun. Umumnya kunjungan berasal dari mahasiswa, pelajar, dan studi komparasi dari masyarakat luar daerah.
Selain itu, Gubernur juga meninjau pertanian hidroponik di Brida dan menunjukkan ketertarikannya untuk mengembangkan hidroponik dalam skala yang lebih besar.
Masyarakat NTB yang mayoritas masih bertani dengan sistem tradisional didorong untuk mencoba sistem hidroponik guna meningkatkan kualitas dan nilai jual produk pertanian mereka. “Karena hidroponik di sana sudah sampai ke hypermart, bahkan masih kekurangan. Dan pariwisata juga harus didukung dengan hal itu,” tambah Suryadi.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Brida diminta agar terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meningkatkan fungsi sosialnya.
“Pertama, fungsi sosialnya. Bagaimana caranya agar Brida menjadi inkubator bagi UMKM dan usaha-usaha lokal untuk lebih berkembang, baik dari sisi teknologi maupun bisnisnya. Kedua, fungsi ekonominya, bagaimana fasilitas ini bisa memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Iqbal, Senin, 3 Maret 2025.
Selain meninjau inovasi teknologi, Gubernur NTB juga mengunjungi Pabrik Kosmetik, Pabrik Batako Plastik Tahan Gempa, serta melihat secara langsung berbagai produk hasil pertanian hidroponik. Dengan kunjungan ini, Gubernur NTB menegaskan komitmennya untuk mendorong hilirisasi riset Brida agar inovasi yang dihasilkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah. (ris)