spot_img
Selasa, Maret 18, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIPasar Murah Hanya Digelar Delapan Kali, Difokuskan di Kantong-Kantong Kemiskinan

Pasar Murah Hanya Digelar Delapan Kali, Difokuskan di Kantong-Kantong Kemiskinan

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan Provinsi NTB memastikan pemerintah daerah akan tetap melaksanakan pasar murah, untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih rendah dari harga pasaran.


Namun pelaksanaan pasar murah tahun ini hanya dilakukan sebanyak delapan kali. karena keterbatasan anggaran (efisiensi anggaran).


Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menjelaskan bahwa satu kabupaten hanya mendapatkan satu kali kesempatan pelaksanaan pasar murah. Kota Mataram dan Kota Bima dikecualikan dari program ini karena tingkat kemiskinan ekstrem di dua wilayah tersebut relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain.


“Sekarang hanya delapan kali kita laksanakan. Sehingga kami harus memilah, satu kabupaten hanya satu kali digelar di satu titik. Saat ini pemerintah provinsi sedang mendesain, lokasi pelaksanaan pasar murah adalah desa dengan kemiskinan ekstrem tinggi. Jadi tidak bisa di banyak tempat. Mau kita sih sering-sering dan banyak tempat, tapi apa daya, kemampuan kami segini. Mudah-mudahan diperbanyak anggaran kami, supaya bisa melaksanakan lebih banyak,” ujar Baiq Nelly.


Sebagai contoh, di Lombok Barat, pasar murah akan digelar di Desa Buwun Mas, sementara di Lombok Tengah, akan diadakan di Desa Mangkung. Saat ini, desain pelaksanaan sedang difinalisasi, dan diharapkan pasar murah dapat berjalan sesuai rencana.


Baiq Nelly menambahkan bahwa meskipun pasar murah dari pemerintah provinsi terbatas, kabupaten/kota juga turut melaksanakan kegiatan serupa. Sebagai contoh, Lombok Timur telah menggelar pasar murah di Alun-Alun, sementara Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melaksanakan pasar murah dengan menggunakan subsidi.


Pasar murah kali ini akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok, di antaranya beras, minyak goreng, gula, dan cabai. Cabai menjadi fokus utama dalam pasar murah ini mengingat fluktuasi harganya yang cukup tinggi.
“Produk pasar murah adalah minyak goreng, beras, gula, dan kita fokuskan di cabai ini dulu. Rencananya akan dilaksanakan saat Safari Ramadhan Gubernur,” jelas Baiq Nelly.


Baiq Nelly juga menyoroti bahwa operasi pasar tidak dapat dilakukan karena keterbatasan anggaran. Satu-satunya komoditas yang bisa diintervensi melalui operasi pasar adalah beras, karena adanya dukungan dari Bulog.
“Kalau operasi pasar tidak bisa kami laksanakan karena kami tidak punya anggaran. Itupun hanya operasi pasar beras dengan dibantu beras Bulog,” pungkasnya.


Baiq. Nelly menambahkan, Saat ini yang paling menjadi perhatian adalah cabai, harga cabai di Lombok Timur telah turun menjadi Rp55.000 per kilogram dan dianggap sudah cukup stabil. Sebelumnya, harga cabai di Kota Mataram sempat melonjak hingga Rp210.000 per kilogram pada awal Ramadhan, namun kini telah turun menjadi Rp120.000 per kilogram. Baiq Nelly berharap dengan mendatangkan cabai dari Lombok Timur ke Mataram, harga bisa semakin terkendali.


“Kami masih melakukan negosiasi dengan champion cabai di Lombok Timur agar pasokan bisa dikirim ke Mataram dan harga tetap stabil,” tambahnya.
Dengan adanya keterbatasan anggaran ini, diharapkan pemerintah dapat memberikan tambahan alokasi dana agar pasar murah bisa digelar lebih sering dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.(bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO