spot_img
Selasa, Maret 18, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIPenggunaan Listrik Meningkat Pekan Pertama Ramadan, PLN Pastikan Pasokan Stabil

Penggunaan Listrik Meningkat Pekan Pertama Ramadan, PLN Pastikan Pasokan Stabil

Mataram (Suara NTB) – Penggunaan listrik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan signifikan selama pekan pertama Ramadan 1446 H. Berdasarkan data yang dirilis oleh PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, terjadi kenaikan beban listrik sebesar 14% dibandingkan dengan hari biasa.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh tingginya penggunaan peralatan elektronik seperti lampu, pendingin ruangan, dan perangkat masak. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi energi masyarakat selama bulan suci Ramadan.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan analisis mendalam untuk memproyeksikan kenaikan beban listrik ini. Analisis tersebut mencakup pemantauan terhadap pola penggunaan listrik di berbagai wilayah, terutama pada jam-jam puncak seperti saat sahur dan berbuka puasa.

Dengan demikian, PLN dapat mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama Ramadan. Selain itu, PLN telah menyiagakan ribuan personel dan peralatan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi, sehingga respons terhadap masalah kelistrikan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Proyeksi kenaikan beban listrik ini berlaku untuk seluruh wilayah NTB, dengan fokus khusus pada daerah padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi sosial, sehingga kebutuhan listriknya cenderung lebih tinggi.

Selain itu, peningkatan aktivitas keagamaan dan sosial selama Ramadan juga turut berkontribusi terhadap lonjakan penggunaan listrik. Dengan persiapan yang matang, PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik tetap lancar di seluruh wilayah NTB.

Kenaikan beban listrik diperkirakan akan terus terjadi sepanjang bulan Ramadan, terutama pada jam-jam puncak seperti dini hari saat sahur dan sore hari menjelang berbuka puasa. Pada malam hari, beban listrik juga mengalami peningkatan dari 313 MW menjadi 336 MW di sistem Lombok, sedangkan di sistem Tambora meningkat dari 132 MW menjadi 139 MW. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung lebih aktif menggunakan listrik pada waktu-waktu tersebut. Untuk mengatasi hal ini, PLN telah mengoptimalkan pembangkit listrik dan memastikan cadangan daya yang cukup.

Peningkatan beban listrik selama Ramadan merupakan hal yang penting untuk dianalisis dan diantisipasi dengan baik. Pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan lancar. Oleh karena itu, PLN perlu memastikan bahwa infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki mampu memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat selama periode ini.

Untuk menghadapi tantangan ini, PLN telah melakukan berbagai upaya, termasuk mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik dan memastikan cadangan daya yang cukup. Selain itu, PLN juga terus memantau kondisi jaringan listrik secara berkala untuk menghindari gangguan yang dapat mengganggu pasokan listrik. Ribuan personel dan peralatan telah disiagakan di seluruh wilayah NTB untuk memastikan respons yang cepat terhadap segala kemungkinan gangguan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga keandalan listrik selama Ramadan.

PLN juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan listrik, terutama pada jam-jam puncak. Selain itu, PLN mengajak masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi praktis dalam mengelola kebutuhan kelistrikan sehari-hari.
“Aplikasi PLN Mobile adalah aplikasi dimana pelanggan dapat mengakses semua kebutuhan listrik dalam satu genggaman,” imbau Sudjarwo.(bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO