Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin mengambil langkah strategis untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Meski terkena efisiensi dana dan tdak dapat Dana Alokasi Khusus (DAK), Bupati memastikan kegiatan pembangunan jalan dan irigasi di Lotim tetap akan dilakukan tahun 2025.
“Kita akan tempuh langkah percepatan bangun jalan,” ungkap Bupati menjawab Suara NTB di kantornya, Kamis, 20 Maret 2025.
Pembangunan jalan setiap tahun secara sporadis dianggap kurang efektif. “Pemikiran saya, kalau bangun jalan tahun ini sekian kilo, tahun depan sekian kilo dan seterusnya itu kurang efektif,” sebutnya.
Ia jelaskan, mulai tahun 2025 ini disiapkan alokasi khusus untuk infrastruktur jalan dari APBD sebesar Rp 50 miliar. Anggaran ini katanya sebagai yang muka bagi rekanan yang nantinya akan melaksanakan pembangunan.
Bupati mengatakan akan komunikasi dengan pihak ketiga yang bersedia membangun jalan di Lotim. Pihaknya akan memberikan Rp 50 miliar sebagai uang muka dan pihak ketiga ini diharapkan ke depan bisa membangun jalan Lotim sampai 100 km.
“Ada yang kita bangun jalan mulai dari nol, ada yang pemeliharaan,” sambungnya. Hal ini jelas beda-beda biayanya. Setelah hari raya idul Fitri 1446 H nantinya, harapannya sudah bisa dimulai perencanaan.
Menurutnya, Lotim memiliki ruas jalan yang cukup panjang dan masih perlu perhatian. Beberapa ruas jalan provinsi di Kabupaten Lotim juga diketahui banyak yang mengalami kerusakan parah. Di antaranya, jalan Tanjung-Geres Kecamatan Labuhan Haji. Bupati mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur NTB dan siap akan membangun jalan yang sudah lama sekali rusak tersebut.
Termasuk ruas jalan menuju Pantai Pink yang notabenenya juga merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Harapannya ruas jalan tersebut segera dibangun, karena menjadi akses menuju objek wisata kelas internasional. “Mudahan Pak Gubernur bisa bangunkan kita,” harapnya.
Sementara soal irigasi, alokasinya sebelumnya turut terpangkas karena kebijakan efisiensi sudah dikembalikan Bupati Lotim. Alokasi dana sebesar Rp 14 miliar untuk membangun irigasi ini tetap bisa dilaksanakan tahun 2025.
Irigasi ini dinilai sangat penting karena mendukung ketahanan pangan. Kalau irigasi rusak, maka akan ganggu sektor pertanian. Produksi pangan jelas akan turut terganggu. Pembangunan irigasi ini rencana 5-7 titik lokasi dan pastikan semua bisa dikerjakan dengan baik agar pengairan di lahan pertanian bisa berjalan dengan baik. (rus)