Mataram (Suara NTB) – Angin puting beliung menerjang Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, pada Kamis, 20 Maret 2025. Akibatnya, puluhan rumah dan fasilitas umum rusak. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, sebanyak 80 rumah terdampak akibat kejadian ini. Rinciannya, 40 mengalami kerusakan sedang, 20 mengalami kerusakan berat.
Kalak BPBD Provinsi NTB, Ir. Ahmadi mengatakan, ada dua dusun di Desa Teratak yang terdampak angin puting beliung tersebut yaitu di dusun Dusun Bagek Nunggal dan Ketangga. Selain 40 unit rumah, satu puskesmas juga dilaporkan rusak.
Ahmadi mengatakan, pihaknya sudah turun pada Jumat, 21 Maret 2025 untuk memberikan logistik darurat seperti makanan siap saji, terpal, beras dan lainnya ke dua kampung di desa Teratak yang mengalami bencana puting beliung.
Diakui bantuan yang diberikan tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan korban puting beliung. Namun dari beberapa pihak sudah turun ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan.
“Misalnya Kementerian Sosial bersama anggota DPR RI Dapil Lombok, Pak Nanang Samodra dan Bu Lale Syifa membagikan juga logistik yang cukup komplit. Ada berasnya, ada terpal, ada tempat tidur dan lain-lainnya,” kata Ahmadi Minggu, 23 Maret 2025.
Untuk memperbaiki rumah yang rusak tersebut, nantinya Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman yang akan melakukan pendataan lebih lanjut serta penanganannya. “Untuk penanganan permanen kita harapkan dari Dinas Perkim,” ujarnya.
Mengingat cuaca ekstrem ini diprakirakan masih akan berlanjut beberapa hari kedepan, ia mengharapkan masyarakat dan semua pihak tetap meningkatkan kewaspaan. Berdasarkan prakiraan BMKG, hingga awal April mendatang masih ada potensi curah hujan tinggi serta angin puting beliung.
“Nah sekarang ini kita harus berhati-hati pergerakan-pergerakan di tempat-tempat yang bersiko. Bisa terjadi pohon tumbang, begitu juga pemukiman terutama yang terbuat dari penutup atap galvanis, hampir 90 persen yang alami kerusakan (jika terjadi angin puting beliung),” katanya.
Ahmadi mengatakan, terkait dengan stok logistik di BPBD memang masih kurang untuk menghadapi potensi bencana alam di tahun ini. Namun demikian, logistik tak hanya ada di BPBD, karena cadangan logistik juga ada di Kementerian Sosial, Dinas Kesehatan, PMI dan sejumlah NGO.(ris)