Mataram (Suara NTB) – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (OJK NTB) berkomitmen untuk semakin meningkatkan akses keuangan syariah di NTB melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam rangkaian Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah).
Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) merupakan kampanye rutin keuangan syariah sepanjang bulan Ramadan sejak diluncurkan pada tahun 2024 lalu. GERAK Syariah dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan momentum bulan Ramadhan 1446 H serta meningkatkan kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah yang masif dan merata.
Kepala OJK Provinsi NTB Rudi Sulistyo di Mataram, Kamis menyampaikan bahwa GERAK Syariah di NTB selama bulan Ramadan, telah menyelenggarakan 8 kegiatan Edukasi Keuangan Syariah yang diikuti oleh 850 orang peserta.
“Selain itu dilaksanakan 7 kegiatan sosial yang manfaatnya diterima oleh 2.000 orang. Dengan demikian diharapkan dapat memperluas syiar literasi dan inklusi keuangan syariah di NTB,” kata Rudi.
Adapun kegiatan edukasi keuangan syariah yang diselenggarakan oleh OJK NTB bersama stakeholder adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi Bahaya Judol dan Edukasi Keuangan Syariah pada KKN Universitas Hamzanwadi Pancor di Desa Golong;
2. Edukasi Keuangan Syariah Kepada Asosiasi Pedagang Asongan dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB;
3. Edukasi Keuangan Syariah kepada Pemadam Kebakaran dan Pelaku UMKM se-Kota Mataram;
4. Talk Show Edukasi Keuangan Edisi Ramadhan Bersama TVRI NTB;
5. Edukasi Keuangan dalam rangka GENCARKAN dan GERAK Syariah kepada Pelajar Pondok Pesantren Al Istiqomah Kabupaten Lombok Utara;
6. Literasi Keuangan Syariah dalam rangka GENCARKAN dan GERAK Syariah kepada Pengurus dan Anggota TP Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Lombok Barat;
7. Edukasi Keuangan Syariah dalam rangka GERAK Syariah kepada Pengasuh dan Santri Pondok Pesantren Al-Amin Kediri Kabupaten Lombok Barat; dan
8. Edukasi Keuangan Syariah dalam rangka GERAK Syariah kepada Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Asuhan Keluarga Darul Fakhur Dasan Sari Kota Mataram.
Peningkatan inklusi keuangan syariah secara cepat dan merata sangat penting mengingat tingkat inklusi keuangan syariah menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 sebesar 12,88 persen, sementara tingkat literasi keuangan syariah mencapai 39,11 persen.
OJK mencatat per Januari 2025, kinerja industri jasa keuangan syariah terus meningkat. Secara nasional, total aset industri keuangan syariah meningkat sebesar 10,35 persen year on year (yoy) menjadi sebesar Rp2.860,1 triliun dengan total aset perbankan syariah sebesar Rp948,2 triliun, pasar modal syariah Rp1.740,2 triliun dan lembaga keuangan non-bank sebesar Rp171,7 triliun.
Sejak 23 Februari 2025, GERAK Syariah secara nasional telah diikuti oleh 6,35 juta orang melalui beragam kegiatan edukasi keuangan syariah. Capaian realisasi kegiatan sejumlah 2.863 kegiatan yang terdiri atas 1.435 kegiatan literasi, 556 kegiatan inklusi, dan 872 kegiatan sosial, dengan jumlah nominal capaian kinerja keuangan syariah dari sisi penghimpunan dana sebesar Rp1,4 triliun dan penyaluran dana sebesar Rp4,6 triliun.
Selain kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah, dalam rangka menebar manfaat bagi masyarakat luas, telah tersalurkan dana sosial sebesar Rp30,75 miliar kepada 158.203 orang.
Melalui penyelenggaraan GERAK Syariah, OJK berkomitmen mewujudkan masyarakat yang terliterasi dan terinklusi keuangan syariah hingga ke pelosok negeri melalui penguatan sinergi dan kolaborasi bersama dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah dan stakeholders.(bul)