Mataram (Suara NTB) – Komisi II DPRD Provinsi NTB mendorong Pemerintah Provinsi NTB untuk segera menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai revitalisasi jaringan irigasi pertanian. Menurut anggota dewan, kesempatan ini sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTB yang membidangi urusan pertanian dan perkebunan, H. Lalu Pelita Putra, dalam wawancara dengan Suara NTB pada Selasa, 8 April 2025. Pelita mengatakan bahwa permintaan Presiden Prabowo agar revitalisasi irigasi pertanian mendapat dukungan pembiayaan dari APBN merupakan peluang yang sangat baik dan harus segera diambil.
“Ini kesempatan yang sangat berharga, jadi harus dieksekusi dengan cepat. Pemprov NTB harus bergerak lebih cepat dan tidak menyia-nyiakan peluang ini. Dengan revitalisasi irigasi, produktivitas pertanian NTB akan meningkat secara signifikan,” ujar Pelita.
Politisi PKB ini juga menambahkan bahwa, di tengah keterbatasan anggaran daerah, banyak pemerintah daerah yang tidak terlalu bergantung pada dana pusat. Namun, NTB beruntung mendapatkan kesempatan langsung untuk menerima bantuan anggaran dari Presiden Prabowo untuk proyek revitalisasi jaringan irigasi pertanian.
“Revitalisasi irigasi ini harus segera dilaksanakan. Ini adalah momentum penting bagi pertanian NTB. Kami meminta agar OPD terkait segera menyiapkan usulan tersebut. Peluang ini sudah ada, tinggal kita ambil,” tegasnya.
Pelita juga mengungkapkan bahwa hasil panen padi pada musim ini cukup baik berkat kondisi cuaca dan curah hujan yang optimal. Namun, ia menekankan pentingnya proyek revitalisasi irigasi agar sawah-sawah tadah hujan tidak lagi bergantung pada curah hujan untuk pengairannya. Dengan adanya suplai air yang terjamin dari jaringan irigasi, kebutuhan air pertanian akan lebih terkontrol.
“Alhamdulillah, petani kita tidak mengalami krisis air tahun ini, terutama saat masa pemupukan, sehingga hasil panen cukup baik. Namun, kita harus memikirkan jangka panjang dengan menyiapkan infrastruktur jaringan irigasi yang lebih baik,” kata Pelita.
Pelita juga menyebutkan proyek pembangunan DAM Mujur sebagai salah satu solusi strategis jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air bagi puluhan ribu hektare lahan pertanian di Lombok Tengah yang selama ini bergantung pada air hujan. Jika DAM Mujur terealisasi, produktivitas lahan pertanian di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat pesat.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal turut menyampaikan harapan petani NTB kepada Presiden Prabowo. Salah satu yang menjadi perhatian adalah perlunya peningkatan infrastruktur, khususnya revitalisasi saluran irigasi pertanian yang sudah ada sejak era Orde Baru.
“Saluran irigasi yang kami miliki sudah cukup lama, namun perlu direvitalisasi. Jika ini bisa dilaksanakan, setidaknya di Lombok Tengah saja kami bisa mengairi sekitar 20 ribu hektare,” kata Gubernur Iqbal saat berdialog dengan Presiden Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo langsung meminta Gubernur NTB untuk segera menyusun rencana revitalisasi irigasi untuk 20 ribu hektare tersebut. “Segera buat rencana revitalisasi untuk 20 ribu hektare itu dan sampaikan ke Menteri Pertanian, tembuskan ke saya. Kita akan tindaklanjuti,” tegas Presiden Prabowo. (ndi)