Giri Menang (Suara NTB) – Penumpang arus mudik dan balik di Pelabuhan Lembar menuju Padangbai dan Jangkar serta sebaliknya mencapai 134 ribu lebih. Jumlah penumpang tercatat selama 19 hari, sejak H-10 Lebaran tanggal 21 Maret hingga H+7 Lebaran tanggal 8 April 2025. Terdapat kenaikan jumlah penumpang di Pelabuhan Lembar hingga 11 persen lebih.
Dari data pihak Otoritas Pelabuhan sejak H-10 hingga H+7, jumlah pemudik dari Lembar ke Padangbai mencapai 54.071 orang. Jumlah penumpang ini naik 18 persen dibanding tahun 2024 mencapai 45.719 orang. Dengan puncak arus mudik terjadi pada kurun waktu H-1 tanggal 30 Maret dan hari Lebaran tanggal 31 Maret mencapai 1.924 orang hingga 2.608 penumpang. Jumlah pemudik sempat menurun pada H-3 dan H-2 lebaran.
Sedangkan lintasan Padangbai – Lembar jumlah penumpang mencapai 76.317 orang naik 6 persen, jika dibanding tahun lalu mencapai 71.703 orang. Di mana puncaknya terjadi mulai H-6 Lebaran dengan 7.263 orang kemudian naik signifikan pada H-4 mencapai 9.691 orang. Sempat tercatat nol pada 29 Maret atau H-2. Karena bertepatan dengan hari Raya Nyepi, dilakukan penutupan pelabuhan pada 28 Maret hingga 30 Maret.
Sedangkan kalau gabungan Pelabuhan Lembar dan Padangbai sejak arus mudik dan balik mencapai 130 ribu lebih. “Jumlah ini naik 11 persen dibanding tahun 2024 yang mencapai 71.703 orang,” sebut GM PT ASDP Indonesia Ferry Lembar, Agus Djoko Trianto, kemarin.
Sementara untuk lintasan Lembar – Jangkar, jumlah penumpang justru menurun dibandingkan tahun lalu. Di mana tahun lalu penumpang mencapai 4.511 orang sedangkan tahun ini 3.770 orang.
Dikatakan Djoko, secara umum angkutan Lebaran sudah ditutup hari Selasa (8/4). Arus balik pun sudah normal dengan puncak arus balik di tanggal 6 April 2025 lalu. Pihaknya bersama segenap pihak terkait pun telah melakukan pelayanan angkutan Lebaran dengan maksimal. Di mana pihaknya menerjunkan 16 unit kapal atau armada. Sejauh ini ada 16 kapal yang standby masih mampu melayani dan tidak ada terjadi penumpukan dan sampai mengular berjam-jam.
Pihak otoritas pelabuhan juga mengatur lalu lintas keluar masuk kendaraan dan mengaktifkan empat dermaga penyeberangan untuk menghindari penumpukan penumpang. “Kami berusaha meningkatkan pelayanan penyeberangan untuk memastikan kelancaran arus lalulintas,” ujarnya.
Ditanya kenapa terjadi penurunan di lintasan Lembar -Jangkar, disebabkan ada alternatif moda yang bisa dipilih masyarakat, sehingga penumpang terpecah ke beberapa alternatif tersebut. “Lembar-Jangkar kalau dari pendapat masyarakat kurang peminat, lebih memilih tujuan Surabaya atau Banyuwangi (bagi yang di selatan),” imbuhnya. (her)